Sukses

KMP Siapkan Paket Pimpinan MPR, 4 Parpol, 1 DPD

Namun, politisi Partai Golkar Tantowi Yahya enggan membeberkan partai mana saja yang akan mendapat jatah dalam paket pimpinan MPR itu.

Liputan6.com, Jakarta - Koalisi Merah Putih (KMP) telah mematangkan paket pimpinan MPR untuk periode 2014-2019. Paket itu akan diajukan dalam pemilihan Ketua MPR yang dilakukan pada Senin besok 6 Oktober 2014.

KMP sendiri telah menyatakan, paket pimpinan MPR itu akan diisi oleh 4 partai politik yang tergabung alam KMP serta 1 dari DPD.

"Unsur yang ada adalah 4 perwakilan dari Parpol KMP dan 1 DPD. Alat-alat kelengkapannya akan dibahas beberapa minggu kemudian," kata Juru Bicara KMP Tantowi Yahya usai pertemuan KMP di rumah Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (5/10/2014) dini hari.

Namun begitu, politisi Partai Golkar ini enggan membeberkan partai mana saja yang akan mendapat jatah dalam paket pimpinan MPR itu. Pun demikian untuk nama-nama serta jabatannya juga ia enggan memberi tahu.

"Belum bisa diumumkan nama-nama. Partai juga belum bisa diumumkan, tapi yang jelas dari KMP," ujar Tantowi.

Dengan paket pimpinan MPR terdiri dari unsur 4 parpol, sementara KMP berisi 5 parpol plus Partai Demokrat, maka otomatis ada 2 parpol yang tidak kebagian jatah. Mengenai itu, Tantowi meminta, agar partai-partai yang dimaksud untuk legowo menerima.

"Yang tidak masuk ya legowo, nanti hari Senin ketahuan. Keputusan itu diambil dengan kesadaran penuh," ujar dia.

Demokrat dan PPP Kebagian Jatah Paket Pimpinan MPR

Koalisi Merah Putih telah merumuskan paket pimpinan MPR yang terdiri dari unsur 4 partai politik dan 1 dari DPD. Namun begitu, partai mana yang mendapat jatah paket pimpinan MPR itu, belum diketahui.

Menanggapi soal paket pimpinan MPR itu, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Max Sopacua mengatakan, partainya termasuk salah satu dari 4 parpol pengisi paket pimpinan MPR.

"Kita kan hanya menerima format-formatnya saja. 4 parpol dan 1 DPD. (Demokrat) masuk," kata Max usai pertemuan KMP di rumah Ketua Umum PP Partai Golkar Aburizal Bakrie, Menteng, Jakarta Pusat, dini hari tadi.

Kendati demikian, Max enggan membeberkan siapa politisi Partai Demokrat yang akan diberi tugas menjadi pimpinan MPR dalam paket tersebut. Menurut dia, semua akan dilaporkan lebih dulu ke Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono.

"Saya kira belum (ada nama siapa). Kita nanti tunggu dari atasan, nanti akan disampaikan ke beliau (SBY)," kata Max.

Tak cuma Demokrat, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) juga kebagian jatah dalam paket pimpinan DPR. Hal itu sebagaimana dikatakan oleh 2 politisi, yakni politisi PPP Ahmad Yani dan politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

"(PPP diakomodasi) ada. PPP itu memberikan jalan," kata Yani.

Mantan Anggota Komisi III DPR ini mengatakan, siapa yang akan ditunjuk PPP untuk mengisi paket tersebut, belum diketahui. Tapi dalam waktu dekat orang tersebut akan ditentukan.

"Yang jelas dari internal PPP itu," ujar dia.

Hal yang sama diutarakan Hidayat Nur Wahid. Menurut dia, keinginan PPP mendapat jatah dalam paket pimpinan MPR telah diakomodir oleh KMP. "Yang pasti keinginan PPP itu diakomodir. Pokoknya Anda lihat saja nanti hari Senin siapa yang akan jadi pimpinan MPR," kata Hidayat.

Komentar Fadli Zon

Koalisi Merah Putih telah resmi merekomendasikan paket pimpinan MPR untuk periode 2014-2019. Format paket itu terdiri dari unsur 4 partai politik yang tergabung dalam KMP dan 1 dari DPD.

Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra sekaligus Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengatakan Partai Demokrat mendapat jatah Ketua MPR dalam paket yang direkomendasikan itu.

"(Ketua) dari Demokrat," kata Fadli di rumah Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu dini hari tadi.

Fadli Zon mengaku, jatah Ketua MPR jadi milik Partai Demokrat tidak akan membuat partai lain dalam KMP jadi iri. Dia juga menepis, bahwa partai-partai di KMP telah meminta jatah-jatah dalam paket pimpinan MPR. "Nggak ada yang iri. Nggak ada yang minta jatah," ujar Fadli Zon.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini