Sukses

Beda Partai Serupa Gagasan, Buat Pemilu Tak Menarik

Hal ini yang membuat pemilih sulit menjatuhkan pilihan.

Liputan6.com, Jakarta - Jumlah partai politik peserta pemilu 2014 memang hanya 12 parpol. Namun sesungguhnya tak ada perbedaan signifikan antara satu partai dengan partai lainnya. Hal ini yang membuat pemilih sulit menjatuhkan pilihan.

"Kampanye mirip-mirip, gagasan mirip-mirip, platform juga mirip-mirip, akhirnya masyarakat juga bingung kan," kata Koordinator Nasional Jaringan Pendidikan untuk Rakyat (JPPR) Mochammad Afifuddin pada diskusi Warna Warni Kampanye Pemilu di Gedung DPD, Jakarta, Jumat (4/4/2014).

Menurut Afif, kebingungan kian melanda pikiran masyarakat saat hampir seluruh parpol menyuguhkan program serupa. Parahnya lagi, parpol tak lantas menjabarkan bagaimana program itu nantinya akan bekerja.

"Misalnya, gagasan soal perubahan, gagasan soal kesejahteraan, orientasi ke bawahnya kesehatan gratis, pendidikan gratis tanpa menjelaskan operasionalisasi dan bagaimana itu bisa berjalan," lanjutnya.

Terlebih, kampanye negatif begitu deras lantang terdengar pada pemilu 2014. Hal ini diperburuk dengan tabiat caleg yang hanya bisa mengumbar prestasi yang sesungguhnya tak begitu dirasakan dampaknya oleh warga.

"Sementara modus umumnya, sisi cara kampanye incumbent selalu menjual keberhasilan minimalis mereka. Tren yang ada ini mengulangi apa yang ada dalam pemilu yang lalu," ungkapnya.

Sebenarnya, jumlah partai ideal menurut Afif, cukup dengan 4 hingga 5 partai. Apalagi setiap partai memiliki idealisme dan gagasannya yang sangat berbeda.

"Kalau partai satunya menawarkan ekonomi liberal misalnya, sedangkan yang satunya tidak. Sangat terasa perbedannya, pemilih tinggal memilih
yang cocok saja. Lagipula kalau diferensiasi antara partai jelas, maka jualannya akan lebih menarik," tandas .

Baca juga:

Kampanye Pemilu 2014 Dinilai Minim Transaksi Gagasan

Tren Politik Tokoh Lengser Partai Pun Ditinggalkan

Lembaga Survei Marak Pilpres Bak Pemilihan Idol

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.