Prabowo: Siapa yang Bilang Saya dan Mega Berperang

Liputan6.com, Jakarta - Hubungan antara Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri kurang baik, bak perang dingin. Prabowo mengaku telah berusaha memperbaiki keadaan dengan bersilahturahmi saat Idul Fitri. Namun, pertemuan tak terjadi karena  Mega tak bisa ditemui.

"Ya sudahlah cari yang terbaik. Yang bilang kita berperang siapa. Saya pikir kepentingan bangsa butuh persatuan semua kekuatan, jadi saya sebetulnya juga hormat mau ketemu Bu Mega, saya sudah kasih penjelasan berkali-kali. Kita buat yang terbaik saja," jelas Prabowo di Hotel Kartika Chandra, Jakarta, Rabu (2/4/2014).

Prabowo kembali menyinggung soal miskin dan lemahnya kedaulatan Indonesia. "Masalahnya kalau Anda simak pidato saya kekayaan bangsa dirampok, masalahnya itu. Tidak ada tabungan kekayaan, kekayaan kita diambil ke luar," ujarnya.

"Ada kelompok elite yang suka seperti ini. Negara kita lemah, TNI kita lemah, saya karena patriot saja tak mau ngomong. Kita tak dihormati tetangga kita. Masak negara sebesar ini mau dikuasai segelintir orang, dia bisa bayar survei, ini yang populer, kita berjuang ke rakyat."

Prabowo mengaku pernah meminta waktu bertemu Mega lewat Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo. Tapi, pertemuan batal terjadi.

"Jadi, terakhir saya berusaha itu waktu Idul Fitri. Saya merasa dulu kan pernah menjadi wakil beliau, walaupun calon wakil presiden di tiket beliau. Saya datang Idul Fitri. Tetapi dilaporkan atau tidak, beliau tidak keluar. Setelah saya menunggu cukup lama, hampir satu jam tidak keluar, saya pulang," cerita Prabowo. (Elin Yunita Kristanti)

Baca juga:

Pilih Prabowo, Guru Besar: Jokowi Masih Lokal

Prabowo Kembali Bersajak Satire: Jual Negara Nggak Apa-apa

Mega: Jokowi Bukan Boneka, Tak Dikendalikan Kepentingan Apapun