Sukses

Karnaval Parpol Dicueki Warga Palembang

Nyaris tidak ada warga yang khusus menonton pawai parpol di pinggiran jalan yang dilalui rombongan pawai.

Liputan6.com, Palembang Tidak hanya Komisi Pemungutan Suara (KPU) Palembang yang menggelar konvoi peserta Pemilu di Palembang tadi pagi, KPU Sumsel pun menggelar kegiatan serupa pada sore hari.

Namun karnaval partai politik (parpol) yang mengelilingi Kota Palembang ini ditanggapi cuek oleh warga Palembang. Bahkan, nyaris tidak ada warga yang khusus menonton pawai parpol di pinggiran jalan yang dilalui rombongan pawai.

Ada puluhan motor dan mobil hias dari 12 parpol yang beriringan. Konvoi yang dimulai dari jalan Gubernur H Bastari Jakabaring berjalan beriringan melewati Jalan Sudirman Palembang hingga Jalan Kapten A Rivai.

Pawai ini pun sedikit menyumbang kemacetan sebelum dan di atas jembatan Ampera, karena di simpang empat Plaju, sedang ada pembangunan flyover yang menutup 2 arus jalan.

Menurut Ketua KPU Sumsel Asphani, kegiatan ini seharusnya dapat menjadi edukasi bagi masyarakat terhadap peserta Pemilu.

"Tujuan karnaval ini untuk mengurangi angka golput yang terjadi di wilayah Sumsel. Selain itu, dengan adanya cara tersebut masyarakat bisa lebih mengenal calon yang akan mereka pilih nanti," katanya kepada Liputan6.com, Sabtu (15/3/2014).

Dia pun menyayangkan kurang antusiasnya warga Palembang terhadap kegiatan ini. Bahkan respons masyarakat Palembang dinilai dingin dan cuek.

Kendati demikian, pihaknya akan terus gencar melakukan sosialisasi ke masyarakat tentang pelaksanaan Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres).

"Setelah karnaval tadi, kita bernyanyi bersama dengan para caleg. Kita harapkan dengan karnaval ini bisa membantu mengenalkan kepada warga para calon rakyat mereka. Jadi mereka sendiri bisa menilai," ucap Asphani.

Sebelum pawai peserta Pemilu digelar, KPU Sumsel juga mengadakan Deklarasi Pemilu Damai di kantor KPU Sumsel daerah Jakabaring.

Namun pada kegiatan ini, dari 28 calon Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, 8 calon absen dan tidak menandatangani banner yang berisi deklarasi pemilu damai.

Mereka yang tidak hadir tersebut adalah Abdul Aziz, Solehun, Taufikurrohman, Zulkifli, Basyir DA, Rogayati Badjuri, dan Shinta Paramitha Sari.

"Bisa jadi mereka ada pekerjaan. Jadi tidak dapat datang. Walaupun tidak datang dan menandatangani deklarasi Pemilu damai, namun mereka tetap sepakat dengan isi deklarasi ini," jelas Asphani.

Para calon DPD maupun partai peserta pemilu memang sebelumnya sudah ada MoU dengan KPU sumsel tentang deklarasi pemilu.

"Tidak ada sanksi tertulis bila tidak hadir dalam deklarasi. Ini hanya simbol. Biar masyarakat yang menilai tidak hadirnya mereka," tutup Asphani.

Baca juga:

KPU Palembang Konvoi Bareng Peserta Pemilu

Pengamat: Iklan Para Caleg Lebih Tonjolkan Pencitraan

Tak Hanya Menteri, 12 Kepala Daerah Juga Cuti untuk Kampanye

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.