Sukses

Kuasai Parlemen, KMP Dianggap Persempit Gerak Jokowi

Ray khawatir, dengan semua lembaga telah diisi oleh orang-orang dari KMP, akan melakukan penjegalan kepada presiden terpilih.

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Lingkar Madani (Lima) Indonesia Ray Rangkuti menilai kemenangan Koalisi Merah Putih (KMP) dalam pemilihan Ketua MPR dini hari tadi adalah langkah untuk meminimalisir pergerakan dari presiden baru dalam menjalankan pemerintahan.

"Ya sebetulnya, mereka ingin menguasai semua legislatif, jadi semua kekuasaan ini diambil untuk menyempitkan gerak dari eksekutif, bahwa cabang-cabang di bawah kekuasaan, di bawah presiden coba diraih mereka," kata Ray di Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Rabu (8/10/2014).

Ray khawatir, dengan semua lembaga telah diisi oleh orang-orang dari KMP, nantinya koalisi yang mengusung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa ini akan melakukan penjegalan kepada presiden dan wakil presiden terpilih Jokowi-JK melalui jalur politik.

"Penjegalan, presiden di tengah jalan. Secara infastruktur nantinya mereka kuasai. Dengan adanya ini terbuka dengan lebar untuk dijegal pemerintahan yang baru," ucap Ray.

Dia menjelaskan, penjegalan presiden di tengah jalan ini sudah bukan hal baru di Indonesia. Sebab menurutnya, sejarah mencatat presiden sebelum Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tumbang lantaran dijegal lewat jalur politik.

"Soeharto, Gus Dur, Habibie, jatuh karena faktor politik," ucap Ray.

Ray pun mengakui, upaya-upaya untuk menjegal pemerintahan baru sudah cukup terlihat dengan tidak mampunya Koalisi Indonesia Hebat (KIH) yang mendukung Jokowi-JK menguasai parlemen.

"Intinya akan ada proses penyempitan presiden, dengan leluasa pemerintahan Jokowi dibuat seolah-olah tidak bekerja," tandas Ray.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini