Sukses

Ditantang Katakan Siap Kalah oleh Prabowo, Ini Respons Jokowi

Sebelumnya, Prabowo mengatakan tidak pernah mendengar kata siap kalah terlontar dari mulut Jokowi.

Liputan6.com, Jakarta - Calon presiden nomor urut 1 Prabowo Subianto menunggu pernyataan siap kalah dari kubu Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK). Sebab, Prabowo memandang sampai saat ini tidak pernah mendengar kata tersebut terlontar dari mulut Jokowi.

Terkait tantangan Prabowo itu, Jokowi menilai dirinya tidak perlu mengatakan siap untuk kalah. "Kalau saya sih, tidak usah. Saya kan sudah sampaikan berkali-kali tentang hal itu," ujar Jokowi di Posko Pemenangan di Jalan Subang Nomor 3A, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu, (17/7/2014).

Jokowi hanya mengatakan, dirinya tidak akan menerima tantangan Prabowo itu dan mengaku akan siap menerima hasil apa pun yang ditetapkan oleh KPU.

"Saya sampaikan berkali-kali. Saya akan tunduk pada konstitusi dan kehendak rakyat. Apa pun hasilnya nanti, saya hanya tunduk pada konstitusi dan kehendak rakyat," ucap Jokowi.

Pernyataan menunggu pernyataan siap kalah dari kubu Jokowi-JK mengemuka saat Prabowo mengunjungi Kantor Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Jakarta, Selasa 15 Juli lalu.

"Saya berkali-kali mengatakan kami akan hormati keputusan rakyat, tapi saya menunggu, Pak Din, dari pihak sana mengungkapkan yang sama. Tidak satu kali pun terucap," kata Prabowo saat berbincang dengan Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsuddin.

Prabowo yang saat itu didampingi Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie mengaku sangat resah dengan ungkapan pemilihan umum presiden atau pilpres merupakan perang. Menurut mantan Komandan Jenderal Kopassus, pilpres hanya proses pergantian pemimpin biasa dan bukan perang.

"Bahkan ada ungkapan dari pihak tertentu pilpres ini perang. Kalau perang lawan musuh. Ada lagi ungkapan, dalam perang yang penting menang. Ini sudah mulai terdengar. Kalau kita tidak, pemilihan tidak boleh dianggap perang," ujar purnawirawan TNI bintang 3 tersebut.

Penggunaan istilah perang pernah dilontarkan anggota Tim Penasihat Pemenangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Amien Rais pada Selasa 27 Mei 2014. Ketika itu mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah mengatakan, pola kampanye yang akan dilakukan Koalisi Merah Putih adalah model perang Badar, bukan perang Uhud.

"Jangan perang Uhud, wani piro, bagaimana rampasan perangnya. Jadi kalau mulai maju perang Uhud, insya Allah kalah, kalau perang Uhud ini siapa, menteri siapa, itu nanti. Insya, Allah kita kali ini dimenangkan," kata Amien Rais saat itu.

Baca juga:

Prabowo Tunggu Pernyataan Siap Kalah dari Jokowi
Ini Hasil Pertemuan Rahasia Jokowi-JK
Prabowo: Kalau Jokowi Minta Bertemu, Kenapa Tidak?

(Sss)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini