Sukses

Kisruh Pencoblosan di TPS Hong Kong, Ini Penjelasan KJRI

WNI yang belum mencoblos pun berunjuk rasa hingga membuka paksa pintu pagar pintu TPS.

Liputan6.com, Hong Kong - Kericuhan terjadi saat pemungutan suara Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 di Victoria Park, Cause Bay, Hong Kong, Minggu 6 Juli 2014.

Ratusan WNI gagal mencoblos lantaran Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) menutup Tempat Pemungutan Suara Luar Negeri (TPLSN) pada waktu akhir yang telah ditentukan, yakni pukul 17.00 waktu setempat. Sementara ratusan pemilih ketika itu masih mengantre. WNI pun unjuk rasa hingga membuka paksa pintu pagar pintu TPS.

Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Hong Kong menjelaskan, Pilpres 2014 di Hong Kong dimulai pada pukul 08.30 waktu setempat dan ditutup pada pukul 17.06. Dan sudah tidak ada antrean lagi.

"Sesuai dengan izin yang diberikan oleh Pemerintah Hong Kong yaitu sampai batas waktu pukul 17.00 mengingat Pipres 2014 di Hong Kong dilaksanakan di ruang publik yakni di Victoria Park," demikian yang dilansir dari Kemlu.go.id, Senin (7/7/2014).

Dijelaskan bahwa Pilpres 2014 di Hong Kong dan Macau telah dilaksanakan pada tanggal 6 Juli 2014 yang diikuti oleh 23.569 pemilih di Hong Kong dan 1568 pemilih di Macau. sedangkan pemilih melalui pos terdata 18.126 orang. Data pemilih tetap (DPT) untuk wilayah Hong Kong dan Makau keseluruhan berjumlah 114.662 orang.

Pilpres 2014 di Hong Kong ini dihadiri juga oleh dua Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU), yaitu: Bapak Sigit Pamungkas dan Bapak Juri Ardiantoro, serta Ketua Bawaslu, Bapak Muhammad.

"Setelah pelaksanaan Pemilu di Hong Kong ditutup, terdapat unjuk rasa yang dilakukan oleh para pemilih yang menyatakan diri belum menggunakan hak pilihnya," jelas KJRI.

Penghitungan suara Pilpres di Hong Kong dan Macau dijadwalkan dilaksanakan pada 9 Juli 2014 sesuai aturan yang berlaku. (Yus)

Baca juga:

Garuda Merah dan Kotak-kotak Dilarang Dipakai Saksi Pada 9 Juli

Jumlah WNI Nyoblos Pilpres di Austria Lebih Banyak dari Pileg

WNI di Tokyo Lebih Banyak Coblos Pilpres Lewat Pos

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.