Sukses

Pertemuan Tertutup Jokowi dengan SBY

Jokowi mengatakan banyak pesan yang disampaikan Presiden SBY dalam pertemuan tersebut.

Liputan6.com, Jakarta - Calon presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku telah bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk berbicara hal-hal yang terkait dengan bangsa Indonesia, dalam sebuah pertemuan tertutup

"Sudah (bertemu Presiden Yudhoyono), hanya tertutup," kata Jokowi seusai menghadiri acara doa bersama di Pondok Pesantren Al Baghdadi, Karawang, Jumat (4/7/2014) malam.

Jokowi mengatakan banyak pesan yang disampaikan Presiden SBY dalam pertemuan tersebut. Namun dia mengaku tidak bisa menyampaikannya kepada publik.

"Banyak (pesan), tapi tidak bisa saya sampaikan," ucap mantan Walikota Solo itu. Dia juga tak bisa mengungkapkan kapan pertemuan tertutup itu berlangsung.

Sementara itu pada Jumat malam, capres-cawapres Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa juga melakukan pertemuan dengan SBY. Pada kesempatan itu SBY menyampaikan 5 pesan kepada pasangan capres nomor urut 1 itu.

Pesan pertama adalah bila Prabowo-Hatta terpilih maka mereka harus sabar, tegar dan kuat karena Indonesia pada saat ini adalah era kebebasan dan demokrasi sehingga masyarakatnya juga kerap kritis.

"Memimpin Indonesia selama 10 tahun penuh dengan suka duka dan romantika. Saya tidak menggurui tetapi saya ingin berbagi. Insya Allah akan ada gunanya," ujar SBY.

Bila ada yang kurang dengan kinerja pemerintahan, ujar dia, maka yang menjadi sasaran kritik biasanya adalah presiden, wakil presiden, menteri, dan jajaran lainnya di pemerintahan.

"Harapan saya kuat, tegar dan sabar menghadapi berbagai kritik dan ketidakpuasan nanti," katanya.

Pesan yang kedua adalah pemerintah harus terus bekerja dan berikhtiar meski tetap dikritik dan disalahkan. Pesan ketiga yakni meletakkan kepentingan rakyat di atas kepentingan partai, kelompok, apalagi kepentingan keluarga.

"Banyak godaan untuk mengiming-imingi tapi harus kokoh dan tidak tergoda untuk mengutamakan kepentingan rakyat," kata Presiden ke-6 RI itu.

Pesan keempat adalah bila terpilih maka presiden harus mengayomi dan menyayangi seluruh masyarakat termasuk rakyat yang tidak memilih presiden tersebut.

"Pemimpin karena tidak dipilih tidak boleh menyimpan amarah dan dendam yang tidak habis-habisnya. Semua harus menjadi rakyat kita yang dipimpin seadil-adilnya," ujarnya.

Sedangkan pesan kelima adalah Indonesia telah memilih menjadi negara demokrasi meski masih belum sempurna karena sedang tahap pematangan dan konsolidasi tetapi walau bagaimanapun demokrasi dan kebebasan harus dihormati. "Saya yakin bapak berdua bisa menghormati nilai-nilai demokrasi," tandas SBY. (Ant)

Baca juga:

Jurus Andalan Debat Pamungkas
Tim Jokowi-JK: Bawaslu-Polri Harus Aktif Awasi Kampanye SARA
Debat Pamungkas Jadi Ajang Menggoda Swing Voters

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.