Sukses

Tim Jokowi-JK: Lagu Kampanye Dhani Jiplak Queen Coreng Wajah RI

"Ini pembelajaran bagi kita semua. Kita harus menghargai hak cipta dan hasil karya orang lain," kata Anies Baswedan.

Liputan6.com, Jakarta Lagu We Will Rock You yang liriknya diubah menjadi materi kampanye pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa menjadi sorotan. Menuai cacian dan komentar negatif dari berbagai pihak. Tak hanya dari masyarakat lokal, beragam kecaman juga datang dari pihak internasional.

Sebab lagu tersebut ternyata digunakan tanpa izin dari Queen, grup musik asal Inggris penggubah lagu tersebut. Queen merasa mereka tidak pernah dimintai izin untuk pemakaian lagu tersebut. Apalagi liriknya diubah untuk kepentingan politis kampanye Prabowo-Hatta.

"Ahmad Dhani skinhead imagery http://youtu.be/tpbqIuY8nVo ” of course this is completely unauthorised by us. Bri," kicau Brian May dalam akun resminya @DrBrianMay. Terjemahannya, "Penampilan skinhead Ahmad Dhani --link youtube-- tentu saja kami sama sekali tidak memberikan izin."

Mengenai hal ini, juru bicara pasangan Jokowi-JK, Anies Baswedan, angkat suara.

"Ini pembelajaran bagi kita semua. Kita harus menghargai hak cipta dan hasil karya orang lain. Sampai terjadi kecaman dari pemilik hak cipta dan ini tersebar ke seluruh dunia, pastinya mencoreng wajah Indonesia di dunia internasional," kata Anies dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (25/6/2014).

Dalam catatan Anies, Queen adalah salah satu grup musik yang konsisten menjauhkan diri dari dunia politik praktis. Mereka tidak pernah memberikan dukungan pada aktor maupun partai partai politik tertentu di dunia. Laiknya grup band U2, Queen dan kebanyakan grup musik dunia lainnya memberikan dukungan pada isu HAM, lingkungan dan perdamaian.

"Seharusnya pasangan capres dan cawapres menjelaskan dan yang penting adalah meminta maaf atas kekhilafan mereka," tutup Anies. (Yus)

Baca Juga:

Seragam Kampanye Mirip Nazi, Ahmad Dhani Disorot Media Jerman
Tantowi: Kostum Mirip Nazi Ahmad Dhani Bukan Arahan Timses

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.