Libatkan Anak Kampanye, Aher PKS: Ditinggal Lebih Bahaya

Liputan6.com, Tasikmalaya - Bawaslu tengah menyorot Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang kerap melibatkan anak-anak dalam kampanye terbuka. Menurut bakal capres dari (PKS), Ahmad Heryawan, tindakan orang tua yang membawa anaknya menghadiri kampanye harus ditoleransi karena berbahaya jika ditinggalkan di rumah.
     
"Tentu harus dihindari karena undang-undang melarang itu, tetapi harus ditoleransi," kata pria yang disapa Aher ini saat berkampanye terbuka di Lapangan Dadaha, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Kamis (20/3/2014).

Ia mengakui, aturan kampanye tidak membolehkan membawa anak-anak karena dapat membahayakan keselamatan mereka. Namun begitu, tambah dia, ada pertimbangan lain yang lebih berbahaya jika orang tua yang mau menghadiri kampanye harus meninggalkan anaknya sendirian di rumah.
     
"Sekarang suami istri mau ikut kampanye dua-duanya tapi tidak punya pembantu, anak ditinggal di rumah lebih berbahaya," ucap dia.

Untuk itu, kata Gubernur Jawa Barat ini, kampanye melibatkan anak tidak dapat dihindari sehingga orang tua memilih membawa anaknya karena merasa lebih tenang dan terawasi.

"Demi taat aturan kampanye anak ditingal di rumah. Akui saja ada pelanggaran kampanye dan lebih bahaya lagi kalau anak ditiinggal," jelas Aher.

Ketua Bawaslu Muhammad sebelumnya menyebutkan, PKS menjadi partai yang paling 'bandel' mengulangi pelanggaran melibatkan anak-anak dalam kampanye ketimbang partai lain. Hal itu berdasarkan rekaman dari Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) terkait pelanggaran kampanye yang dilakukan PKS.

Dia pun menegaskan, jika masih ada parpol yang memobilisasi anak-anak pada kampanye terbuka, pihaknya tak segan memberi sanksi dengan memberhentikan jadwal kampanye.(Ant)

Baca juga:

Bawaslu: PKS Masih Ulangi Kesalahan Libatkan Anak Kampanye

KPAI: Mengajak Anak Kampanye Bukan Pendidikan Politik

KPU Ancam Stop Kampanye Partai yang Libatkan Anak

Kampanye Bawa Anak, PKS: Itu Tidak Disengaja