Sukses

Pengamat: PDIP Berbohong Jika Cuma `Simpan` Jokowi

Namun momentum tingginya elektabilitas Jokowi berdasarkan hasil sejumlah survei ini tidak akan disia-siakan PDIP

Liputan6.com, Jakarta - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) secara resmi telah mendeklarasikan Jokowi sebagai calon presiden yang akan diusung pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 mendatang. Namun, ada saja kalangan yang menganggap hal itu dilakukan PDIP hanya untuk memperoleh suara lebih banyak pada Pemilihan Legislatif 9 April nanti. Dan pada saatnya PDIP tidak akan memberi mandat kepada Gubernur DKI Jakarta itu maju.

Menurut pengamat politik Ridho Imawan Hanafi, hal itu bisa saja terjadi meskipun kecil kemungkinannya. Namun momentum tingginya elektabilitas Jokowi berdasarkan hasil sejumlah survei ini tidak akan disia-siakan PDIP.

"Kemungkinannya ada, tapi sangat kecil karena bagaimana pun juga ini mandat partai untuk bangsa ini," ujar Ridho Imawan Hanafi saat dihubungi Liputan6.com, Rabu (19/3/2014).

Meski demikian, Ridho yang juga menjabat sebagai Head of Program Division di Soegeng Sarjadi Syndicate itu menjelaskan, PDIP tidak ingin mengambil risiko besar jika batal memajukan Jokowi pada Pilpres nanti. Dampaknya, partai berlambang banteng itu akan mendapat cap negatif dari masyarakat.

"Ketika PDIP tidak mengusung Jokowi pada akhirnya, mereka akan dianggap sebagai partai berbohong karena sebelumnya sudah mencapreskan Jokowi," terang Ridho.

PDIP, kata Ridho, juga keliru jika menyimpan Gubernur DKI Jakarta pemilik nama lengkap Joko Widodo itu untuk Pilpres selanjutnya pada 2019. Situasi politik 5 tahun ke depan tentu lanjut Ridho tentu akan berbeda dari sekarang.

"Ini momen di depan mata. Saya melihat, pencapresan skalanya besar artinya ada kepentingan lebih luas. Lagipula, dia mencalonkan capres bukan berarti mengkhianati Jakarta. Ini adalah mandat partai," pungkas Ridho.

Baca Juga:

Pengawalan Jokowi Diperketat Usai Deklarasi Capres

Disebut Capres `Boneka`, Jokowi: Masyarakat Tidak Bodoh

Pengamat: Semua Merapat ke Jokowi, Tak Usah Pilpres

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini