Sukses

Pengamat: Semua Merapat ke Jokowi, Tak Usah Pilpres

Nama Jokowi semakin meroket usai mendapat mandat dari Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri untuk menjadi capres.

Liputan6.com, Jakarta- Berdasarkan hasil monitoring lembaga survei Politicawave, terjadi peningkatan drastis soal percakapan Jokowi capres. Dengan kata lain, nama Jokowi semakin meroket usai mendapat mandat dari Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri untuk menjadi capres.

Menurut pengamat politik Universitas Indonesia Hamdi Muluk, melambungnya nama Jokowi bisa menjegal popularitas capres lain yang memiliki kredibilitas mumpuni.

"Pesaing Jokowi tidak ada yang terlalu prospek melawan Jokowi. Semua orang sekarang merapat ke Jokowi. Menyebalkan itu," kata Hamdi Muluk di kantor Indikator Politik Indonesia, kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (18/3/2014).

Dia menyarankan dunia politik seharusnya diisi oleh banyak tokoh segar. Tak hanya mengandalkan figur yang menjadi pemberitaan media lantaran memiliki kekuatan moral innocence. Jika memang semua sudah menjadi pengikut Jokowi, maka Pilpres seharusnya tidak perlu dilakukan.

"Yang bagus itu kita perlu gagasan segar. Kalau semua merapat, nggak usah pemilu kita. Pilwapres aja," ujar Hamdi.

Dalam pandangan dia, dengan banyaknya capres yang mumpuni dan tidak ada 1 poros capres, maka demokrasi baru benar-benar terjadi di tanah air. Jika hanya 1 capres yang dijagokan, maka pupus sudah upaya menggalakkan demokrasi.

"Menurut hemat saya, kita ingin lihat kompetisi yang ketat karena dari situ kita belajar demokrasi elegan," tandas Hamdi. (Shinta Sinaga)

Baca juga:

Jokowi Peluk Cium Siswa Penyandang Disabilitas

Pengamat: Kekuatan Jokowi Hanya Moral Innocence

Ahok: Orang Sudah Tahu Jokowi, Ngapain Kampanye Lagi?

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini