Sukses

Ketum PPP: Konstituen Kita Berbeda dengan PDIP

Konstitue PPP merupakan masyarakat yang berbasis di wilayah-wilayah pedesaan dan kalangan santri yang umumnya masih berusia muda.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suryadharma Ali (SDA) mengaku tak takut dengan tingginya elektabilitas Jokowi --sebagai capres PDIP-- menurut hasil survei berbagai lembaga survei beberapa bulan terakhir.

SDA yang telah dinobatkan sebagai capres PPP ini menilai, pemilih PDIP berbeda dengan pemilih PPP yang merupakan partai berasaskan Islam.

"Saya punya keyakinan konstituen kita berbeda," ujar Suryadharma usai mengikuti Deklarasi Pemilu Damai Berintegritas di kasawan Monas, Gambir, Jakarta Pusat, Sabtu (15/3/2014).

Ia mencontohkan saat PPP menghadapi pileg Pemilu 2009 lalu. Saat itu nama Susilo Bambang Yudhoyono sangat berpengaruh. Namun demikian, perolehan suara PPP dalam 10 tahun terakhir justru semakin baik.

"Sama pada waktu zaman Pak SBY yang popularitasnya sangat tinggi, tidak juga terlalu mengganggu walaupun memang ada yang terserap suara kita ke sana," kata dia.

Bagi PPP sendiri, menurut Suryadharma, konstituennya merupakan masyarakat yang berbasis di wilayah-wilayah pedesaan dan kalangan santri, yang umumnya masih berusia muda.

Dengan dukungan yang kuat dari kalangan muda, Suryadharma yakin, PPP yang telah ada sejak zaman Orde Baru itu dapat menepis image sebagai partai orang tua. "PPP itu kankonstituennya banyak di pedesaan, di pondok pesantren, madrasah yang pada umumnya anak muda."

"Dengan penggabungan kekuatan anak muda, maka diharapkan anak muda pedesaan dan perkotaan bisa memberikan dukungan PPP. Dan perlu dicatat PPP bukan partai seperti dulu lagi yang disebut partai orang tua. Karena sekarang 80% kita punya pengurus anak muda," sambung Syuryadharma.

Bagi anak muda di kalangan perkotaaa, Suryadharma pun mengaku tak khawatir. Sebab, partainya telah banyak menjaring para kaum intelektual muda melalui jaringan kampus dan berbagai kegiatan kemahasiswaan.

"Kita punya jaringan anak muda sekarang di antaranya mantan aktivis BEM se-Jakarta. usianya rata-rata di bawah 25 tahun. Saya berharap dengan mereka itu, jaringan anak muda bisa terserap. Ini menjadi concern PPP karena bagaimanapun juga pemilih pemula dan swing voter itu banyak. Makanya kita concern pemilih pemula sangat penting," pungkas Suryadhrma. (Rochmanuddin)

Baca juga:

Ulama Tasik Minta PPP Segera Capreskan JK

Massa Beratribut Partai Rusak Hotel di Semarang

Risma Mau Jadi Cawapres Jokowi?

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.