Sukses

SBY Sebut Koalisi Makan Hati, Rommy PPP: Jangan Terlalu Gemuk

"Koalisi ke depan tidak usah terlalu gemuk karena Indonesia presidential. Bukan didasari dukungan parpol di Dewan tapi rakyat," kata Rommy.

Liputan6.com, Jakarta - Koalisi pemerintahan ke depan diharapkan tidak melibatkan terlalu banyak partai. Sehingga, pemerintahan bisa berjalan efektif karena tidak banyak pertentangan di antara partai peserta koalisi.

"Koalisi ke depan tidak usah terlalu gemuk karena Indonesia presidential. Bukan didasari dukungan parpol di Dewan tapi rakyat," kata Sekjen Partai Persatuan pembangunan (PPP) Romahurmuziy saat dihubungi di Jakarta, Selasa (11/3/2014).

"Koalisi terlalu gemuk membuat badan tambun tertatih-tatih," tambah pria yang karib disapa Rommy itu.

Menurut dia, jika koalisi dibentuk dari banyak partai seperti pemerintahan saat ini, maka proses pengambilan keputusan sangat lamban. Seharusnya, koalisi itu ramping dan bergabung karena unsur profesional.

"Dan tiap kebijakan dinegosiasikan dengan Dewan. Sehingga tidak perlu terlalu banyak melakukan rapat koalisi," jelas Romy.

Sebelumnya, Presiden SBY mengatakan koalisi bisa makan hati jika tidak sejalan. SBY berharap presiden Indonesia mendatang bisa lebih bersabar. Selain itu, SBY juga memprediksi tidak ada partai yang dominan dalam pemilu mendatang.

Terkait prediksi SBY itu, Rommy menilai sah-sah saja. "Prediksi itu hak SBY untuk sampaikan demikian. Beliau punya dasar. Kondisi ini kan didasarkan hobi Beliau mendalami sejumlah survei, pengalaman politik Beliau yang cukup tinggi. Pada akhirnya, dinamika sepanjang 30 hari ke depan," ucap dia.

"Ada beberapa faktor yang mempengaruhi dinamika ke depan yaitu emotional feeling terhadap parpol," pungkas Rommy. (Raden Trimutia Hatta)

Baca juga:

Hubungan SBY-Mega Belum Cair, Sekjen PDIP: Kayak Es Saja

SBY: Tidak Ada Parpol yang Dominan di Pemilu 2014

Presiden SBY Belum Cuti Kampanye, 4 Menterinya Sudah Mengajukan

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini