Fahri Hamzah: Sinting Itu Ungkapan Ekspresi

Liputan6.com, Jakarta - Tim sukses pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa, Fahri Hamzah akhirnya menyambangi kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Kedatangannya ini untuk mengklarifikasi laporan tim advokasi capres dan cawapres lawan, Jokowi-JK terkait kicauan 'sintingnya' di media sosial.

Melalui akun twitter-nya, Fahri mengetikkan kata sinting saat mengkritisi janji Jokowi untuk menetapkan 1 Muharam sebagai Hari Santri. Namun Wasekjen Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu mengaku tak bersalah.

Menurut Fahri, perkataan yang dilontarkannya di akun twitter itu bersifat pribadi dan informal. Kata-kata itu hanya gambaran ekspresi semata.

"Itu kan informasi pribadi. Informal. Jangan sensitif dengan itu. Orang Indonesia punya ekspresi seperti itu. Gile, sinting, kalau anak gaul sekarang sadis. Itu ekspresi," kata Fahri di Bawaslu, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (3/7/2014).

Timses Prabowo-Hatta itu menegaskan, semua ucapan yang berada di akun twitter @fahrihamzah bukan sesuatu penghinaan terhadap orang lain. "Saya belum pernah menghina orang."

Sebelumnya, lewat akun Twitter pribadinya, @fahrihamzah pada Kamis 27 Juni lalu, berkicau, "Jokowi janji 1 Muharam hari Santri. Demi dia terpilih, 360 hari akan dijanjikan ke semua orang. Sinting!"

Akibatnya, Fahri dilaporkan oleh tim kampanye Joko Widodo-Jusuf Kalla ke Bawaslu. "Kami mendesak Fahri agar meminta maaf secara terbuka," kata ketua tim advokasi, Mixil Munir, di kantor Bawaslu, Senin, 30 Juni 2014. (Mvi)

Baca juga:

Anis Matta: Yang Disebut Fahri Sinting Bukan Jokowi, Tapi Idenya
Kicauan Sinting yang Bikin Genting
Ramadhan: Fahri Tak Bilang Jokowi Sinting, Sebelah Terlalu Sensi