Sukses

4 Faktor Pemilih Pemula Lirik Partai Nasionalis

Meski demikan, Usman menyebutkan, tidak semua partai nasionalis sukses meraih simpati pemilih pemula.

Liputan6.com, Jakarta - Partai Nasionalis diprediksi akan menjadi partai pilihan bagi para pemilih pemula. Disebutkan Survei Lembaga Klimatologi Politik (LKP), 77% responden berusia 16 hingga 21 tahun memilih partai-partai nasionalis itu jika pemilu dilaksanakan saat ini.

CEO LKP Usman Rachman mengatakan, ada 4 faktor pemilih mendukung partai nasionalis pada Pemilu 2014. Pertama sejumlah partai nasionalis selalu tampil paling depan dalam menawarkan isu-isu dan program perubahan.

"Anak muda secara kultural biasanya tidak suka dengan status-quo dan konservatisme," kata Usman dalam paparan surveinya di Senayan, Jakarta, Selasa (1/4/2014).

Kedua, sejumlah partai Islam dipimpin oleh tokoh nasional yang kuat, populer, dan kharismatik. "Kecenderungan anak muda biasanya membutuhkan sosok idola yang dapat menjadi motivasi dan inpirasi mereka," ungkap dia.

Ketiga, lanjut dia, sejumlah partai nasionalis didukung kekuatan finansial yang besar, sehingga mampu merancang berbagai bentuk aktivitas untuk merangkul jutaan pemilih pemula.

"Keempat, modal sosial partai-partai nasionalis pada umumnya lebih luas daripada partai-partai Islam. Mereka tidak hanya mengandalkan isu agama untuk mendekati pemilih sebagaimana yang lazim dilakukan partai-partai berbasis massa Islam," tandas dia.

Meski demikan, Usman menyebutkan, tidak semua partai nasionalis sukses meraih simpati pemilih pemula. Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia, misalnya sama sekali tidak ada responden dari pemilih pemula yang mengaku akan memimilih partai pimpinan Sutiyoso itu.

"Partai Nasdem, meskipun menjadi satu-satunya partai baru dalam Pemilu 2014 juga mendapatkan dukungan yang kurang signifikan dari pemilih pemula," tandas Usman. (Raden Trimutia Hatta)

Baca juga:

Survei LKp: Partai Islam Kurang Dilirik Pemilih Pemula

Survei LKP: Pemilih Pemula Anggap Kaum Sarungan Tak-Gaul

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini