Sukses

Solek Politik Para Capres Jelang Pemilu

Segala cara dilakukan politisi untuk menarik simpati rakyat, termasuk dalam cara berpakaian dan gaya komunikasi. Apa kata ahli semiotika?

Liputan6.com, Jakarta Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto tampil gagah dengan menunggang kuda dalam acara kampanye akbar. Prabowo kemudian menginspeksi barisan massa pendukung partai Gerindra di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Senin (24/3/2014), selain menggunakan pakaian ala Bung Karno, capres dari Partai Gerindra ini juga menyelipkan keris di pinggangnya.

Usai menginspeksi barisan, Prabowo kemudian pidato di depan massa dengan berapi-api. Uniknya, Prabowo memakai microphone model lama seperti yang digunakan era Bung Karno.

Berbeda lagi dengan calon presiden dari PDI Perjuangan, Joko Widodo. Belakangan ini Jokowi kerap memakai kemeja putih seperti yang biasa ia pakai saat bekerja sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Misalnya saat berkampanye di Lampung beberapa waktu lalu, Jokowi tak lagi memakai baju kotak-kotak seperti yang ia pakai saat kampanye sebagai calon Gubernur DKI Jakarta. Usai kampanye, Jokowi makan siang di sebuah warung bakso bersama warga.

Terkait cara pakaian dan gaya komunikasi sejumlah capres ini, seorang ahli semiotika, Ahmad Mulyana mengatakan, gaya berpakaian dan komunikasi politik para tokoh pada masa kampanye memang memiliki maksud politis tersendiri. Simbol-simbol tersebut digunakan sebagai upaya pencitraan untuk mendongkrak suara.

Berdasarkan penelitian, masyarakat Indonesia memang mudah terpesona dengan solek politik para politisi. Segala cara sejauh tidak melanggar aturan memang sah-sah saja dilakukan untuk merebut simpati rakyat. Asalkan bila terpilih nanti jangan lupa pada janji-janji saat kampanye dulu.

(Shinta Sinaga)

Baca juga:

Pimpin Upacara Gerindra, Prabowo Tampil Bak Panglima Perang

Ditraktir Makan Jokowi, Warga Lampung Minta `Mentahnya`

Kampanye `Keroyokan` ala Jokowi-Ganjar

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini