Sukses

Pelantikan Jokowi-JK Telan Biaya Rp 1 Miliar

MPR terus mematangkan proses pelantikan Jokowi-JK pada 20 Oktober 2014 dengan mengadakan pra-gladi.

Liputan6.com, Jakarta - MPR menganggarkan biaya pelantikan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih Joko Widodo-Jusuf Kalla pada Senin 20 Oktober 2014 kurang lebih Rp 1 miliar. Hingga kini, MPR terus mematangkan prosesi pelantikan Jokowi-JK tersebut.

"Ada konsumsi buat undangan dan tamu negara juga perbaikan genset untuk antisipasi lampu mati. Biaya honor Rp 600 ribu per anggota untuk acara ini, semua kurang lebih habis Rp 1 miliar," ujar Sekretaris Jenderal MPR Edi Siregar di ruang sidang paripurna I Gedung Kura-kura MPR/DPR, Jakarta, Jumat (17/10/2014).

MPR yang masih mematangkan prosesi pelantikan tengah mengadakan gladi kotor pelantikan Jokowi-JK. Acara tersebut dilakukan di ruang sidang paripurna I Gedung Kura-kura MPR/DPR.

"Ini pra-gladi aja. Ada pembagian tugas menjadi Presiden, Wapres, Ketua MPR dan lainnya," kata Edi.

Lanjut Edi, gladi kotor pelantikan penting dilakukan guna melihat persiapan awal pelantikan presiden. Dengan dilakukannya gladi kotor tersebut diharapkan saat hari H pelantikan dapat berjalan lancar dan sempurna.

"Gladi kotor ini nanti akan banyak koreksi. Diharapkan untuk gladi bersih hari Minggu tak ada koreksi lagi," tandas Edi.

Dalam pelantikan nanti, 9 kepala negara dan 8 utusan khusus mewakili negaranya masing-masing akan menghadiri pelantikan Jokowi-JK.

9 Negara yang sudah memastikan hadir yaitu Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah, Presiden Timor Leste Taur Matan Ruak, Perdana Menteri (PM) Singapura Lee Hsien Loong, PM Malaysia Najib Razak, PM Republik Haiti Laurent Salvador Lamothe, Gubernur Jenderal Papua Nugini Michael Ogio, Presiden Iran Hassan Rouhani, dan Ketua Parlemen Iran Ali Larijani Iran, PM Australia Tony Abbott, serta wakil PM Thailand Prayut Chan-o-cha.

Utusan khusus yang menghadiri pelantikan Jokowi-JK di antaranya Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Menteri Luar Negeri Inggris, Menteri Federasi Rusia, Utusan Khusus Tiongkok, Utusan Khusus Vietnam, Menteri Luar Negeri Belanda, Menteri Luar Negeri Selandia Baru, dan mantan Perdana Menteri Jepang. (Sss)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini