Sukses

Ical: Munas dan Koalisi Merah Putih Jadi Isu Hangat di Golkar

Isu percepatan Munas untuk melengserkannya itu diyakini Ical ada yang sengaja menghembuskan.

Liputan6.com, Manado - Partai Golkar kini dirundung masalah internal. Sang Ketua Umum, Aburizal Bakrie bahkan mengungkap adanya 2 isu hangat di tubuh partai berlambang pohon beringin tersebut.

"Kedua isu tersebut adalah Munas dan koalisasi merah putih," kata ARB dalam silaturahmi dan pembekalan kader Golkar terpilih dari Indonesia Timur di Manado, Rabu (27/8/2014).

Pria yang akrab disapa Ical itu menyatakan, isu percepatan Munas untuk melengserkannya itu diyakini ada yang sengaja menghembuskan. Sehingga ia harus melakukan penegasan terhadap aturan partai.

Menurut Ical, waktu pelaksanaan Munas tersebut adalah pada 2015 sesuai dengan keputusan pada 2009 saat Jusuf Kalla menjabat sebagai ketua umum Golkar, dan Fadel Muhammad menjadi pelaksanan Munas.

"Maka siapapun yang menjadi ketua umum, wajib melaksanakan keputusan tersebut yakni menggelar Munas pada 2015 sesuai dengan keputusan bersama sebelumnya," ujar dia.

Isu kedua, lanjut Ical, adalah Koalisi Merah Putih pendukung Prabowo-Hatta yang dia usulkan dipermanenkan. Tujuannya agar siapapun menjalankan tugas sebagai presiden, baik Prabowo maupun Jokowi tidak terlalu pusing saat bernegosiasi dengan banyak orang.

"Karena di parlemen itu ada banyak keterwakilan partai, jadi akan banyak yang harus ditemui, tetapi jika hanya ada koalisi permanen maka tidak akan banyak orang yang ditemui untuk negosiasi cukup 2 atau 3 orang saja," jelas Ical.

Yang harus diingat, terang dia, Koalisasi Merah Putih itu punya mukadimah yang tegas dan harus didukung semua kader Golkar. Sebab ada 4 prinsip yang dipegang yakni menjaga Pancasila, menjamin hak warga negara, Bhineka Tunggal Ika dan chek and balances.

Untuk itu, Ical minta semua kader Golkar dalam koalisasi itu bukan menjadi oposisi dan menentang semua kebijakan pemerintah walaupun pro-rakyat, tetapi harus dilihat jika memang program itu baik untuk masyarakat maka harus didukung. (Ant)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini