Sukses

SBY: Mari Perbanyak Silaturahmi

"Di berbagai kesempatan saya menyatakan bahwa persatuan, persaudaraan dan kebersamaan kita sebagai bangsa itu sungguh penting."

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menggelar buka puasa bersama dengan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla.  Presiden SBY menekankan betapa mahalnya sebuah bangsa jika terpecah.

Dalam sambutannya, SBY mengatakan, "Kita berada di bulan suci Ramadhan, saya ingin mengungkapkan sebuah hadits. Rasulullah senantiasa memperingatkan umat agar menjauhi prasangka buruk," ucap SBY.

Salah satu cara untuk menjauhi prasangka buruk, SBY menganjurkan untuk memperbanyak tali silaturahim. Apalagi dalam kondisi menjelang pengumuman pemenang pilpres 2014 pada 22 Juli. Ketika suhu politik memanas, bisa diredakan dengan silaturahim.

"Di berbagai kesempatan saya menyatakan bahwa persatuan, persaudaraan dan kebersamaan kita sebagai bangsa itu sungguh penting. Harganya amat mahal jika bangsa pecah, untuk menyatukannya kembali, susah.

"Saya mengatakan bahwa persatuan, persaudaraan dan kebersamaan kita itu sungguh penting. Harganya amat mahal jika sebuah bangsa terpecah, untuk menyatukannya kembali bukan sesuatu yang mudah," kata Presiden SBY di Istana Negara, Jakarta, Minggu (20/7/2014).

SBY kemudian memberikan contoh terpecahnya sebuah bangsa. Seperti yang terjadi di Ukraina dan Palestina. "Ini banyak sekali pelajaran berharga di banyak negara di seluruh dunia," kata SBY.

"Ada contoh nyata hari ini, apa yang terjadi di Gaza sangat memilukan. Sebuah tragedi kemanusiaan. Mengapa terjadi? Yang mengakibatkan penderitaan saudara kita di Palestina itu karena terpecahnya, terbelahnya dan retaknya persaudaraan dan tentu faktor sejenis yang lain," tambahnya.

Pantauan Liputan6.com di lokasi, pada meja bunda tersebut, Prabowo yang mengenakan kemeja putih duduk di sebelah kanan SBY, sedangkan Jokowi yang mengenakan kemeja batik cokelat lengan panjang di sisi kiri.

Sementara itu, di sebelah kanan Prabowo duduk Ketua MPR berurutan Ketua DPD Irman Gusman, Boediono, Hatta Rajasa, Hatta Ali, dan Marzuki Alie.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini