Sukses

Kubu Prabowo-Hatta Yakin Tak Manipulasi C1 di TPS 047 Tangerang

Kesalahan terjadi pada penulisan angka nol pada kolom sebelum angka 14.

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Relawan Tim Pemenangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Harris Bobihoe, mengatakan dugaan manipulasi rekapitulasi suara pada Formulir C1 di TPS 047, Kelapa Dua, Tangerang, hanya kesalahan teknis. Kesalahan terjadi pada penulisan angka nol pada kolom sebelum angka 14.

Dalam formulir C1 yang telah dipindai tersebut, suara Prabowo-Hatta mendapat suara 814 dari seharusnya 14.

"Saya kira itu bukan karena desakan, tapi itu kesalahan teknis dari PPS. Tidak ada kesengajaan sama sekali di situ dan sudah ada investigasi oleh KPU dan Bawaslu," kata Harris di Rumah Polonia Jakarta, Selasa (15/7/2014).

Karena kesalahan itu, jumlah pemilih di TPS itu pun membengkak. Jumlah pemilih di TPS 047 dari 380 jiwa menjadi 1180 jiwa.

"Harusnya itu disilang, tapi diisi angka nol. Jadi angka nol kemudian disilang. Saat di-scan seolah-olah berubah jadi angka 8," jelasnya.

Politisi Partai Gerindra itu menegaskan, tidak ada campur tangan kubunya dalam peristiwa itu. Kesalahan penulisan murni kesalahan teknis dari PPS.

"Saya kira itu hanya orang bicara, tapi tidak ada bukti yang jelas. Kalau memang itu terjadi, kawan-kawan di Bawaslu mereka sudah sangat memonitor dengan baik, jadi tidak mungkin terjadi kecurangan," ujarnya.

Dia yakin, pada pilpres kali ini kemungkinan kecurangan sangat kecil. Sebab, calonnya hanya 2 sehingga semua pihak dapat dengan mudah mengawasi.

"Pilpres hanya 2 pasangan. Potensi kecurangan saya kira sangat gampang dideteksi. Tidak mudah melakukan kecurangan. Apalagi pengawasan ketat dilakukan semua pihak," tandas Harris.

Sebelumnya, kejanggalan perolehan suara capres nomor urut 1 Prabowo-Hatta terlihat dalam pemindaian formulir C1 yang diunggah pada situs kpu.go.id, di mana tertulis perolehan pasangan Prabowo-Hatta sebanyak 814 suara.

Sementara itu, pasangan Jokowi-JK memperoleh suara sebanyak 366 suara. Adapun total suara sah sebanyak 380 suara. Formulir tersebut tidak ditandatangani saksi dari pihak pasangan Jokowi-JK.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini