Sukses

Profil Lembaga Survei Pembuat Quick Count Pilpres 2014 (III)

Sebanyak 12 lembaga survei melakukan hitung cepat atau quick count perolehan suara Pilpres 2014.

Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 12 lembaga survei melakukan hitung cepat atau quick count perolehan suara Pilpres 2014. 8 Di antaranya menunjukkan suara Jokowi-JK unggul dari Prabowo-Hatta, sementara 4 lainnya melansir hasil sebaliknya.

Setelah dibeberkan sepak terjang 4 lembaga survei yang hasilnya memenangkan pasangan Prabowo-Hatta, kini dilanjutkan dengan 4 profil lembaga survei yang hasil hitung cepatnya mengunggulkan Jokowi-JK:

1. Populi Center

Dalam Pilpres 2014, hasil quick count Populi Center menyebutkan, dari 99,45% suara masuk, Prabowo-Hatta memperoleh 49,05% Jokowi-JK meraih 50,95%.

Populi Center adalah lembaga nirlaba untuk pengkajian opini publik dan kebijakan publik yang berkantor di Rukan Permata Senayan D-27 Jl. Tentara Pelajar Patal Senayan 1/5, Jakarta Selatan. Dikutip dari populicenter.org, Populi Center didirikan pada 6 Juni 2012 di bawah Yayasan Populi Indonesia.

Dalam kajian pemilu, Populi Center telah melakukan beberapa survey nasional mengenai perilaku pemilih dan juga survey terkait kebijakan publik di Jakarta. Populi Center juga aktif memfasilitasi diskusi untuk aktivis pro-demokrasi dalam mengkaji berbagai tema menyangkut pemilu dan demokrasi.

Populi Center diketuai oleh Nico Harjanto yang juga merupakan pengajar di Paramadina Post-Graduate Program dan di beberapa universitas di Jakarta dan terlibat dalam sejumlah program penelitian dan pelatihan dengan Kemitraan maupun Yayasan Interseksi. Ia menyelesaikan studi pasca sarjana di Ohio University (MA di bidang Ilmu Politik) dan di Northern Illinois University (Ph.D. di bidang Ilmu Politik).

2. Poltracking

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

2. Poltracking

2. Poltracking

Dalam hitung cepat yang dilakukan Poltracking, pasangan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa memperoleh 46,63%, sedangkan Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK) 53,37%.

"Dari 99 sekian persen yang masuk, hasilnya 46,63% Prabowo-Hatta dan 53,37% Jokowi-JK," ujar Direktur Eksekutif Pol-Tracking Institute Hanta Yuda.

Dalam poltracking.com disebutkan, lembaga ini memproduksi analisa-analisa akademis yang kredibel dan independen dalam bentuk kertas-kertas kerja berbasis kajian dan riset akademis dan metodologis. Lembaga ini juga menerbitkan democracy institution assessment berupa penilaian komprehensif atas kebijakan dan aktivitas politik di berbagai institusi demokrasi (partai politik, parlemen, dan pemerintah) dalam suatu periode tertentu dalam konteks demokratisasi dan pelembagaan politik.

Penelitian politik di lembaga ini difokuskan pada 4 isue dan program kajian utama: Demokratisasi dan Pelembagaan Partai Politik, Pelembagaan Sistem Pemilu dan Parlemen, Penataan Sistem Presidensial dan Tata Kelola Pemerintahan, dan Regenerasi dan Kepemimpinan Politik.

Selain melakukan aktivitas survei opini publik dan media monitoring (media content analysis) secara berkala untuk memonitor pergerakan opini politik dan persepsi publik, lembaga ini juga menyediakan jasa survei bagi berbagai kalangan yang ber-kepentingan dengan opini publik, terutama yang terkait dengan kontestasi politik seperti pemilihan umum nasional maupun daerah dan pembuatan kebijakan publik yang responsif terhadap aspirasi masyarakat. Data hasil survei akan membantu mengevaluasi dan memperbaiki kinerja pejabat publik, politisi, partai politik, lembaga-lembaga pemerintah, dan lembaga-lembaga sosial-kemasyarakatan.

3. Radio Republik Indonesia (RRI)

 

3 dari 4 halaman

3. Radio Republik Indonesia (RRI)

3. Radio Republik Indonesia (RRI)

Berdasarkan 97% suara masuk, survei RRI dalam Pilpres 2014 menunjukkan Prabowo-Hatta memperoleh 47,40% dan Jokowi-JK 52,60%.

Saat melakukan hitung cepat Pemilu legislatif lalu, hasil yang ditorehkan RRI paling mendekati dengan real count KPU.

Dalam rri.co.id, RRI adalah satu-satunya radio yang menyandang nama negara yang siarannya ditujukan untuk kepentingan bangsa dan negara. RRI sebagai Lembaga Penyiaran Publik yang independen, netral dan tidak komersial yang berfungsi memberikan pelayanan siaran informasi, pendidikan, hiburan yang sehat, kontrol sosial, serta menjaga citra positif bangsa di dunia internasional.

Besarnya tugas dan fungsi RRI yang diberikan oleh negara melalui UU no 32 tahun 2002 tentang Penyiaran, PP 11 tahun 2005 tentang Lembaga Penyiaran Publik, serta PP 12 tahun 2005,  RRI  dikukuhkan sebagai satu-satunya lembaga penyiaran  yang dapat berjaringan secara nasional  dan dapat bekerja sama dalam siaran dengan lembaga penyiaran Asing.

Dengan kekuatan  62 stasiun penyiaran termasuk Siaran Luar Negeri dan 5 (lima) satuan kerja (satker) lainnya yaitu Pusat Pemberitaan, Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbangdiklat) Satuan Pengawasan Intern, serta diperkuat 16 studio produksi serta 11 perwakilan RRI di Luar negeri  RRI memiliki 61 (enampuluh satu) programa 1, 61 programa 2, 61 programa 3, 14 programa 4 dan 7 studio produksi maka RRI setara dengan 205 stasiun radio.

4. Litbang Kompas

 

4 dari 4 halaman

4. Litbang Kompas

4. Litbang Kompas

Hasil hitung cepat Badan Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Kompas menyebutkan, dari 100% suara masuk, Prabowo-Hatta memperoleh 47,66 dan Jokowi-JK meraih 52,34%.

Litbang Kompas merupakan bagian dari kelompok usaha Kompas Gramedia (KG), yang didirikan oleh PK. Ojong (almarhum) dan Jakob Oetama sejak 28 Juni 1965. Mengusung semboyan 'Amanat Hati Nurani Rakyat', Kompas dikenal sebagai sumber informasi tepercaya, akurat, dan mendalam.

Harian Kompas sendiri lebih dari dua Juta pembaca dan pencapaian oplah terbesar mencapai 530.000 eksemplar setiap hari di semua propinsi di Indonesia. Kini Kompas terus tumbuh melihat jauh kedepan untuk menghadirkan informasi terpilih, terverfikasi dan berkualitas untuk Anda.

Baca juga:

Profil Lembaga Survei Pembuat Quick Count Pilpres 2014 (I)

Profil Lembaga Survei Pembuat Quick Count Pilpres 2014 (II)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini