Sukses

Hatta: Pengepungan Kantor TV One Tak Sesuai Ajaran Agama

Menurut Hatta, meluruskan segala permasalahan menjadi bagian penting dalam situasi panas menjelang pemilihan presiden 9 Juli mendatang.

Liputan6.com, Ciamis - Calon wakil presiden Hatta Rajasa melanjutkan kampanye ke Pondok Pesantren Sirnarasa, Suryalaya, Panjalu, Ciamis, Jawa Barat. Dalam sambutannya, Hatta sempat menyinggung aksi pengepungan yang dilakukan kader PDIP ke kantor TV One.

"Itu bahkan ada stasiun tv dikepung dan sebagainya. Kita menghindarkan hal-hal seperti itu, karena itu tidak sesuai ajaran agama kita," kata Hatta di hadapan para santri pimpinan Syekh Muhammad Abdul Gaos SM dan Alqoodiri Annaqsyahbandi Qs, Jumat (4/7/2014).

Selain itu, kata Hatta, pengepungan seperti itu tidak sesuai dengan akar budaya, etika, dan akhlak sebagai warga bangsa dan umat Islam. Karena itu, semua harus bisa menahan diri dan menjelaskan permasalahan dengan baik.

"Nah kalau sudah begitu, kalau ada fitnah kita jelaskan saja itu fitnah, kita luruskan berita tersebut," lanjutnya.

Menurut Hatta, meluruskan segala permasalahan menjadi bagian penting dalam situasi panas menjelang pemilihan presiden 9 Juli mendatang. Hanya dengan cara itu, kerukunan bisa dijaga.

"Insya Allah dengan begitu rakyat akan tenang, rakyat akan bersimpati kepada kita dan kita terhindar dari perbuatan tidak baik," ucap Hatta.

Sebelumnya, pria yang berpasangan dengan Prabowo Subianto itu mengatakan, tindakan seperti itu seharusnya tidak dilakukan. Sebab, masih banyak cara lain yang lebih santun untuk menyelesaikan masalah yang belakangan semakin runcing.

"Saya tidak melihat siapa, tapi siapa pun menurut saya masih banyak pilihan-pilihan. Cara lain yang kita pilih lebih terhormat, lebih bijak, lebih beretika ketimbang kita bertindak seperti itu," kata Hatta usai mengunjungi Pondok Pesantren Darussalam, Tasikmalaya, Jawa Barat, Kamis 3 Juli 2014 malam.

Pada Pilpres 2014 ini, sambungnya, tidak boleh lagi ada aksi penyegelan, pengepungan, atau apa pun terhadap media apa pun. Sebab, media Indonesia merupakan media yang sudah melakukan self-censorship.

"Jangan mereka terintimidasi tekanan-tekanan. Nggak boleh," tegas Hatta. (Yus)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini