Sukses

Ada Aksi Mengejek Saat Debat, Tim Jokowi-JK Minta KPU Lebih Tegas

“Pada saat cawapres kami sedang berbicara, mereka itu melakukan gerakan-gerakan tubuh yang kita aja sebagai penonton merasa terganggu."

Liputan6.com, Bandung - Berbeda dengan 3 debat sebelumnya, debat calon wakil presiden yang berlangsung di Hotel Bidakara, Jakarta, Minggu lalu (29/6/2014), meninggalkan banyak cerita.

Tak hanya tentang gegap gempitanya adu yel-yel antar pendukung capres dan cawapres, tapi juga tingkah pendukung capres tertentu yang dinilai mengganggu dan memalukan selama debat berlangsung. [Lihat Video: Kisah Memalukan Debat Cawapres Terpopuler di YouTube].  

Terkait kejadian itu, timses Jokowi-JK Yuddy Chrisnandi kepada Liputan6.com mengatakan, apa yang dilakukan timses Prabowo-Hatta dalam debat tersebut sangat mengganggu konsentrasi. Tidak hanya untuk cawapres yang ada di atas panggung, tapi juga penonton lainnya.

"Ketika pada saat cawapres kami sedang berbicara, mereka itu melakukan gerakan-gerakan tubuh yang kita aja sebagai penonton merasa terganggu. Misalnya melambaikan tangan, memberikan kode-kode yang seolah-olah menghina, mengejek, itu banyak dilakukan dan secara sistematis," ungkap Yuddy di Hotel Holiday Inn, Bandung, Jawa Barat, Kamis (3/7/2014).

Dalam video tersebut, pendukung capres Prabowo-Hatta yang duduk di barisan belakang tempat duduk istri Hatta, Okke Rajasa, dan petinggi partai pendukung Prabowo-Hatta lainnya, terlihat melambaikan atribut berupa stiker gambar garuda merah dan melakukan gerakan-gerakan yang seolah-olah mengejek cawapres Jusuf Kalla. Aksi itu, kata Yuddy, dilakukan setiap kali cawapres JK berbicara.

"Mereka dengan sengaja mengeluarkan atribut-atribut partai berlambang garuda yang dilambaikan secara terus-menerus dan selalu dilakukan saat cawapres kami berbicara. Kita aja yang dari jauh merasa terganggu, apalagi yang di atas stage itu, mengganggu konsentrasi," ujar Yuddy.

Yuddy menyesalkan kejadian tersebut. Sebab, kata politisi Partai Hanura itu, harusnya moderator  atau KPU sebagai penyelenggara debat, bisa menghentikannya. KPU baru menyadari aksi itu saat memasuki sesi closing statement.

"Ini jangan terjadi lagi. Ini sebuah preseden buruk, di mana norma-norma, etika dan aturan yang sudah ditetapkan dilanggar. Ke depan, KPU harus tegas memberlakukan aturan, kode etik pada debat terakhir," kata Yuddy.

Sebelumnya KPU melarang pihak manapun bertepuk tangan, memberikan komentar  atau membawa atribut partai pada arena debat, terutama saat capres dan cawapres belum selesai memaparkan visi misi mereka. (Sss)

Baca juga:

Kisah Memalukan Debat Cawapres Terpopuler di YouTube

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.