Sukses

Koalisi Raksasa, Prabowo-Hatta Klaim Menang di Atas Kertas

Bergabungnya Partai Demokrat ke Koalisi Merah Putih membuat Prabowo-Hatta kini mengantongi 7 parpol.

Liputan6.com, Jakarta - Bergabungnya Partai Demokrat ke Koalisi Merah Putih membuat Prabowo-Hatta kini mengantongi 7 parpol. Dengan perolehan jumlah suara dari Pileg 9 April 2014 lalu sekitar 60 persen, bisa dibilang Koalisi Merah Putih sebagai koalisi raksasa.

Anggota Timses Prabowo-Hatta dari PKS, Jazuli Juwaini menilai, dengan koalisi raksasa ini, kemenangan capres dan cawapres nomor urut 1 Prabowo-Hatta sudah terjamin.

"Logikanya semakin banyak gabung koalisi, minimal di atas kertas lebih unggul. Di Koalisi Merah Putih kita rangkul berbagai komponen, republik ini luas, nggak bisa dibangun oleh kelompok kecil," kata Jazuli di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (3/7/2014).

Selain itu, Jazuli mengatakan, sampai saat ini pihaknya juga masih membuka kesempatan untuk menerima dukungan dari kalangan manapun. Kubu Prabowo-Hatta akan menyambut dengan tangan terbuka.

"Kita selalu tiap orang atau partai gabung, kita selalu katakan selamat datang. Itu pasti ada makna yang besar, bertambahnya parpol dan ormas semakin menegguhkan tim merah putih memenangkan nomor 1," ucap Ketua DPP PKS itu.

Meski memiliki koalisi raksasa, Jazuli mengklaim, tujuan Prabowo-Hatta bukan untuk menghancurkan kubu Jokowi-JK. Pengumpulan dukungan merupakan bagian dari demokrasi dalam mencari pemimpin Indonesia yang baru.

"Saya kira bukan hancur-menghancurkan. Kesannya perseturuan besar. Ini ruang demokrasi dan orang sama-sama serius, apapun semangatnya, etika demokrasi harus digunakan. Semua yang kontes anak terbaik bangsa," tuturnya.

"Namun, omong kosong dibangun dengan kelompok kecil. Kita ingin bangun dengan baik, buka kebersamaan bahwa negara ini bangun bersama dengan baik," tandas Jazuli.

Ketujuh parpol pendukung Prabowo-Hatta, yakni Partai Gerindra, Golkar, PPP, PBB, Demokrat, PKS, dan PAN. Sementara Jokowi-JK hanya didukung 5 parpol, yakni PDIP, PKB, Partai Nasdem, Partai Hanura, PKPI.

Pertarungan antara koalisi Prabowo dan Jokowi ini diibaratkan seperti kisah dalam Alkitab, Daud dan si raksasa Goliat oleh anggota timses Jokowi-JK, Eva Sundari.

Alkisah, Daud hanya seorang pemuda biasa tapi harus bertarung melawan prajurit raksasa, Goliat. Di akhir cerita, Daud yang bertubuh kecil berhasil menumpas Goliat. Seperti Jokowi yang diibaratkan Eva sebagai Daud.

"Bisa analogi Daud vs Goliat, kan mereka sudah 63% dan kita hanya 39%. Tapi jangan lupa juga, semua survei kan menyatakan dalam partai itu split (terpisah). Suara rakyat tidak otomatis dikurung oleh suara partai," kata Eva kepada Liputan6.com di Gedung DPR, Jakarta, Rabu 2 Juli lalu. (Yus)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.