Sukses

Saat Debat, Prabowo dan Jokowi Diharapkan Bahas Bom Demografi

Prabowo dinilai memiliki pemahaman yang baik soal ketahanan negara. Sedangkan Jokowi akan berkutat pada masalah kecil seperti alutsista.

Liputan6.com, Jakarta - Komisi Pemilihan Umum (KPU) kembali menggelar debat antarcapres Prabowo Subianto dan Joko Widodo. Berbeda dengan 2 debat sebelumnya, tema debat mendatang adalah "Politik Internasional dan Ketahanan Nasional".

Pengamat komunikasi politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio berharap kedua calon perlu menyoroti soal ketahanan Indonesia serta bom demografi yang akan dihadapi pada 2025-2035. Para capres harus paham, karena ini adalah masalah krusial Indonesia.

"Kita ingat Korea Selatan dan China mempersiapkan industrinya dengan baik untuk menghadapi bom demografi, sehingga bisa bertahan dan berjaya sampai sekarang," kata Hendri di Jakarta, Sabtu (21/6/2014).

Bom demografi yaitu jumlah penduduk usia produktif yang melimpah tidak bisa dimanfaatkan. Namun justru bersifat teroris yang siap meledak dengan kurangnya lapangan kerja, efek sosial yang buruk, hilangnya momentum untuk mengumpulkan kesejahteraan.

Ketidakberdayaan

Hendri memprediksi penampilan capres nomor urut 2 Prabowo Subianto akan mengungguli capres Joko Widodo. Sebab selama kampanye, Prabowo-Hatta banyak mengemukakan soal ketidakberdayaan Indonesia di dunia internasional.

"Tema itu adalah milik Prabowo karena selama kampanye, Prabowo-Hatta banyak mengemukakan soal ketidakberdayaan Indonesia di dunia internasional," kata Hendri 

Ia melihat sebenarnya masalah internasional bagi bangsa Indonesia hanya ada 3, yaitu ketidakberdayaan Indonesia melawan Singapura, Malaysia, dan Amerika Serikat (AS). Prabowo, menurutnya, pasti akan mengangkat nasionalisme Indonesia agar tidak lemah menghadapi negara-negara tersebut.

Selain itu mantan Danjen Kopassus itu dinilainya juga memiliki pemahaman yang baik soal ketahanan negara. "Mungkin yang disodorkan oleh Prabowo adalah militer yang bervisi ke depan, karena dia paham soal ini," kata Hendri.

Sedangkan Jokowi, menurut Hendri, mungkin akan berkutat pada masalah yang kecil-kecil seperti alat utama sistem senjata (alutsista), selain itu upaya perdamaian yang pernah disampaikan JK pada berbagai kesempatan.

"Mirip-mirip Megawatilah, meski mungkin dia juga akan menyinggung soal separatis dan perdamaian, karena Pak Jusuf Kalla akan menitipkan ini padanya," ujar dia.

KPU telah menetapkan Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Indonesia Hikmahanto Juwana sebagai moderator dalam debat capres ketiga. Debat ini akan digelar di Hotel Holiday Inn Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu malam 22 Juni 2014.

Setelah debat ketiga, KPU akan kembali menggelar 2 kali debat. Debat keempat hanya melibatkan cawapres, digelar pada Minggu 29 Juni mendatang. Temanya "Pembangunan Sumber Daya Manusia dan Iptek". Sedangkan debat kelima melibatkan  capres dan cawapres, digelar pada 5 Juli. Temanya "Pangan, Energi, dan Lingkungan". (Sss)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.