Sukses

Kapolri: Polisi Tak Netral Mundur, Jadi Capres Saja Sekalian!

Apabila ada polisi aktif yang berpolitik dalam gelaran Pilpres 2014, maka akan ditindak tegas.

Liputan6.com, Jakarta - Kapolri Jenderal Polisi Sutarman memerintahkan jajarannya yang masih aktif untuk bersikap netral dan tidak berpihak kepada pasangan kandidat capres dan cawapres. Apabila ada polisi yang berpolitik, maka akan ditindak tegas, hal itu menyusul imbauan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono agar jajaran TNI/Polri untuk bersikap netral dalam Pilpres 2014.

"Kalau masih nekat, mengundurkan diri, supaya dia menjadi capres dan cawapres saja,'' tegas Sutarman di Ruang Rapat Utama Mabes Polri, Jakarta, Rabu (4/6/ 2014).

Sutarman mengatakan, sejauh ini belum melihat satu anggota polisi baik atas nama perorangan ataupun institusi yang mendukung salah satu pasangan kandidat.

Dia menegaskan, Polri hanya menjalankan tugas pengamanan agar pesta demokrasi dapat berjalan lancar dan tanpa ada gangguan.

"Secara garis komando saya perintahkan khusus Polri tidak ada yang ke mana-mana. Polri fokus pada pengamanan, jadi tidak ada salah satu perorangan atas nama institusi mendukung salah satu pasangan calon. Semuanya harus netral," papar dia.

Adapun sanksi yang diberikan pihaknya, ketika polisi berpolitik, akan ditindak melalui proses disiplin. Bukan hanya itu, polisi juga akan menerima sanksi etika profesi. "Polisi aktif yang ikut berpolitik, juga akan langsung dipanggil kesatuannya."

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan ‎ada sejumlah pihak yang berupaya merayu para perwira aktif TNI maupun Polri untuk mendukung pasangan capres-cawapres. Ia menyampaikan hal tersebut di Kantor Kementerian Pertahanan 2 Juni lalu.

SBY mengatakan, berdasarkan informasi yang diterima olehnya itu ada sejumlah upaya menggunakan uang dilakukan pihak-pihak tertentu untuk menarik sejumlah perwira tinggi mendukung pasangan capres-cawapres tertentu. Bahkan, pihak-pihak tersebut merayu para perwira itu dengan mengatakan untuk tidak perlu mengikuti arahan dari SBY. (Ein)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini