Sukses

Luhut Golkar Sebut Dukungan ke Jokowi Disetujui Para Jenderal

Politisi senior Partai Golkar Jenderal TNI Purn Luhut Pandjaitan bersikukuh mendukung Jokowi-JK yang diusung koalisi PDIP.

Liputan6.com, Jakarta - Partai Golkar memilih bergabung dengan koalisi Partai Gerindra yang mengusung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa untuk Pilpres 2014. Namun politisi senior Partai Golkar Jenderal TNI Purn Luhut Pandjaitan bersikukuh mendukung Joko Widodo-Jusuf Kalla yang diusung koalisi PDIP.

Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar ini dalam jumpa persnya mengatakan apa yang telah dilakukannya dengan tetap mendukung Jokowi sebagai Presiden ke-7 RI mendapat tanggapan yang positif dari seorang sesepuh TNI yang juga jenderal purnawirawan.

"Luhut, sudah benar kamu itu. Justru aneh kalau kamu mendukung purnawirawan yang dipecat," ujar Luhut mengulang ucapan sesepuh TNI yang tidak disebutkan namanya itu di Wisma Bakrie, Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (20/5/2014).

Kata-kata dari sesepuh TNI itu, menurut Luhut, semakin memperkuat keputusannya untuk memilih Jokowi dalam Pilpres 9 Juli mendatang. "Saya dan teman-teman purnawirawan jenderal bertambah besar hati atas kebenaran perjuangan kami untuk mendukung Jokowi," katanya.

Meski memiliki perbedaan dalam sikap politik dengan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie atau Ical, dia menegaskan apa yang dilakukannya adalah keinginan pribadi dan telah memberitahukan ke Ical dengan baik-baik.

"Ketika pada saat-saat akhir Golkar bersikap untuk bergabung dengan Prabowo, maka saya dengan tegas memberitahu dan pamit secara baik-baik kepada Ketum Golkar ARB, bahwa saya perorangan dan didukung sejumlah purnawirawan jenderal tetap mendukung Jokowi," kata Luhut.

Mantan Menteri Perindustrian dan Perdagangan itu juga menegaskan tidak ada permusuhan dengan Ical lantaran sikapnya yang tidak mendukung Prabowo itu. "Perkawanan kami tidak terganggu dengan perbedaan politik. ARB dapat memaklumi sikap saya itu," pungkas Luhut.

Partai Golkar memutuskan untuk mendukung pasangan Prabowo-Hatta pada menit-menit terakhir sebelum deklarasi pasangan itu, Senin siang 19 Mei 2014. Keputusan itu diambil setelah pertemuan Ical dengan Ketua Umum PDIP gagal menghasilkan kesepakatan untuk mendukung Jokowi-JK. (Sss)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini