Sukses

Tentukan Arah Koalisi, Demokrat Gelar Rapimnas 18 Mei

Elektabilitas Dahlan Iskan sebagai pemenang Konvensi Demokrat masih kalah dari Jokowi dan Prabowo.

Liputan6.com, Jakarta - Dahlan Iskan dinyatakan sebagai pemenang Konvensi Capres Partai Demokrat (PD). Namun elektabilitas Menteri BUMN itu tak mampu mengalahkan elektabilitas capres-capres dari partai lain, yakni Joko Widodo dan Prabowo Subianto. Lantas apa langkah Demokrat selanjutnya di Pilpres 2014?

Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pun menerangkan akan menggelar Rapimnas untuk menyikapi hasil tersebut serta menentukan arah koalisi mendatang.

"Tak ada pilihan Demokrat karena kami sedang kerja. Semua gamblang saat Rapimnas 18 Mei. Kami harus dengar suara Partai Demokrat. Meskipun saya sudah ada opsi dan pilihan, harus berangkat dengar aspirasi kader Demokrat," ujar SBY di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Jumat (16/5/2014).

Dia menjelaskan, dalam Rapimnas akan dibahas plus minus jika berkoalisi dengan partai tertentu. SBY juga menerangkan tak mau berkoalisi dengan partai yang memberi cek kosong.

"Sisa waktu 4 hari ini untuk pada saatnya jatuhkan pilihan seperti apa, juga harus ditimbang-timbang plus dan minusnya. Ada advantage dan disadvantage, semua diperhitungkan," papar SBY.

"Tak mungkin koalisi dengan yang tak ada kehendak berjuang dengan demokrat. Kalau itu sudah dianggap tak mungkin, kita menuju pada kekuatan lain yang ingin berkoalisi. Itu bukan cek kosong, harus jelas betul sasaran 5 tahun mendatang, termasuk kebijakan dan solusi."

SBY menuturkan, dirinya bangga dengan 11 peserta konvensi. Ia pun berpesan boleh saja kali ini elektabilitas peserta konvensi masih di bawah. Namun, ia menginginkan  mereka akan lebih unggul dari calon lain.

Selain itu, SBY mengaku ada saja pendukung fanatiknya yang meminta agar Demokrat berkoalisi dengan Golkar agar bisa mengusung capres-cawapres. SBY mengaku hal itu sulit.

"Elektablitas yang belum setinggi capres lain, ini membatasi opsi PD. Kalau teori, PD bisa bersama Golkar, duduk bersama, bersepakat tentukan capres-cawapres, proses politik itu tak begitu mudah karena masing-masing utamakan kepentingannya," pungkas SBY. (Yus)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.