Sukses

Ada Rapat Kabinet, Deklarasi Dukungan PPP untuk Prabowo Ditunda

Deklarasi dukungan PPP secara resmi untuk pencapresan Prabowo Subianto dibatalkan mendadak. Deklarasi dijadwal ulang Jumat lusa.

Liputan6.com, Jakarta - Partai Persatuan Pembangunan menunda rencana pengumuman resmi dukungan kepada calon presiden Prabowo Subianto. Sejatinya, partai berlambang Kabah itu akan mendeklarasikan secara resmi dukungan mereka untuk Prabowo hari ini. 

Staf Sekretariat DPP PPP Damuris mengatakan, penundaan diputuskan mendadak oleh pimpinan partai. Dia juga tak mengetahui pasti hingga kapan penundaan tersebut.

"Dapat informasi ditunda karena Pak Ketum (Suryadharma Ali) ada rapat kabinet mendadak di Istana Negara," kata Damuris di Kantor DPP PPP, Jakarta, Rabu, (14/5/2014).

Sekretaris Jenderal PPP Romahurmuziy mengatakan hal senada. Dia memastikan, deklarasi resmi untuk mendukung calon presiden Prabowo Subianto dibatalkan. "Ditunda, karena ketum mendadak sidang kabinet. Dijadwalkan kembali Jumat," ujarnya.

Berdasarkan hasil rapat pimpinan nasional Senin dini hari lalu (12/5/2014), PPP mendukung pencalonan Prabowo sebagai presiden dalam Pilpres 2014. Ketua Umum PPP Suryadharma Ali mengklaim, dukungan itu murni keputusan partai. PPP pun tidak mengajukan syarat sama sekali kepada Gerindra sebagai mahar koalisi.

"Dukungan PPP itu tidak mencantumkan syarat, dukungan tanpa syarat. Dengan kata yang biasa kita pakai yaitu, dukungan non-transaksional," ujar Suryadharma di Jakarta, Selasa kemarin.

Pimpinan partai hijau itu mengatakan, PPP tidak pernah mengajukan nama cawapres, menteri, atau apapun dalam susunan kabinet nanti. Suryadharma menegaskan, tidak ada bagi-bagi kue dalam koalisi ini. "Dukungan ini ke Prabowo adalah kontribusi dan pengabdian partai atas PPP untuk bangsa. Bukan karena kursi."

Karena itu, untuk memastikan dukungan tersebut, PPP hari ini akan mendeklarasikan secara resmi koalisi serta dukungan tersebut. Sayang, rencana itu mendadak dibatalkan. (Sun)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini