Sukses

Pengamat: Kembali ke Gerindra, PPP Akan Kehilangan Muka

Isu bergabung ke dalam koalisi dengan Partai Gerindra dinilai hanya akan mencederai wajah PPP.

Liputan6.com, Yogyakarta - Isu bergabungnya Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ke dalam koalisi dengan Partai Gerindra dinilai hanya akan mencederai wajah partai berlambang Kabah. Pengamat politik Universitas Gadjah Mada Arie Sujito meragukan PPP tetap akan berkoalisi dengan Gerindra.

"Menurut saya kalau PPP akan kembali ke Gerindra, maka PPP akan kehilangan muka," kata Arie kepada Liputan6.com di Yogyakarta, Kamis (8/5/2014).

Karena itu, Arie melihat langkah PPP bergabung ke Gerindra akan kecil. Hal ini dimungkinkan sebab sebagian kader ataupun pengurus PPP tidak akan merelakan rencana itu. Namun, jika rencana PPP berkoalisi dengan Gerindra, Arie mempertanyakan prahara yang terjadi pada beberapa waktu lalu.

"Saya kira fraksi besar tubuh PPP tidak mungkin akan merelakan begitu saja. Kalau toh pada akhirnya kembali ke Gerindra, maka kenapa prahara kemarin harus ditempuh," ujar Arie.

Arie menyebut alasan PPP tidak akan kembali ke Gerindra karena berbagai hal. Pertama karena beban psikis pasca-prahara kemarin. Juga karena langkah yang diambil PPP menghentikan koalisi yang dilakukan Suryadharma Ali (SDA).

"Susah kalau ke Gerindra. Soalnya Manoarfa (Wakil Ketua Umum DPP PPP) cs dan Romy (Sekjen PPP Romahurmuziy) itu merasa cedera, dicederai oleh manuver SDA. Sehingga kalau diseret ke Gerindra sebenarnya ada beban psikologi. Ia mengkalkulasi, ia sudah menang dia. Ketika mencabut koalisi secara resmi sebenarnya ini hukuman buat SDA jika pergi ke Gerindra," papar Arie.

Arie menyebut PDIP menjadi tempat berlabuhnya partai berlambang Kabah itu. Namun kemungkinan PPP akan beralih ke poros baru juga dimungkinkan nantinya. "Menurut saya kalau nggak ke PDIP, ya mungkin ke poros baru. Tapi kemungkinan akan ke poros baru itu," pungkas Arie.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini