SDA Hadiri Kampanye Gerindra, Suharso PPP: Akar Rumput Bingung

Liputan6.com, Jakarta - Hadirnya Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suryadharma Ali dalam kampanye Partai Gerindra di Gelora Bung Karno (GBK) pada masa kampanye beberapa waktu lalu terus menjadi polemik di internal partai. Sejumlah kadernya PPP bahkan meminta Suryadharma Ali mengundurkan diri.

Wakil Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa mengatakan, hal yang dilakukan Suryadharma atau SDA itu sangat disesalkan internal PPP. Meski kedatangan SDA pada kampanye Partai Gerindra merupakan kemauan pribadi dari sang Ketua Umum.

"Itu sangat disesalkan, karena menimbulkan kebingungan di akar rumput dan penurunan moral," kata Suharso dalam diskusi di kawasan Senopati, Jakarta Selatan, Sabtu (12/4/2014).

Suharso menambahkan, hal yang dilakukan SDA tersebut berpengaruh terhadap pemilihan di beberapa dapil di mana PPP dan Partai Gerindra berebut suara. "Tentu saja punya efek dalam pemilihan. Karena dalam dapil-dapil tertentu banyak yang head to head dengan Gerindra," tambah Suharso.

Suharso mengatakan, partainya akan melakukan rapat pimpinan nasional (Rapimnas) PPP guna menyelesaikan masalah tersebut usai pengumuman Pileg 2014 resmi dari KPU. Rapimnas PPP nantinya juga akan membahas soal koalisi dan capres.

"Masalah itu nanti diputuskan akan melakukan rapimnas setelah pileg bahwa kita ke mana akan membangun koalisi dan capres," ucap Suharso.

Salah satu yang paling vokal menyerukan pengunduran diri pria yang juga kerap disapa SDA itu adalah Wakil Ketua Umum Emron Pangkapi. Emron menuding anjloknya suara partai akibat Ketua Umum Suryadharma Ali, Wakil Ketua Majelis Syariah KH Noer Mohammad Iskandar, dan Djan Farid yang menghadiri kampanye Partai Gerindra di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PPP Romahurmuziy menyatakan, internal PPP solid dan tidak ada perpecahan. Bila ada perbedaan pendapat mengenai kehadiran Suryadharma Ali di kampanye Gerindra 23 Maret 2014 di GBK, adalah wajar dan merupakan dinamika politik.

(Shinta Sinaga)