Sukses

Populi Center: PDIP Paling Kritisi SBY, PKS Paling Tak Dipercayai

PDIP berhasil mendapat elektabilitas tertinggi, karena selama 10 tahun ini menjadi oposisi pemerintahan.

Liputan6.com, Jakarta - Populi Center melakukan survei nasional terkait peta kekuatan politik di Indonesia menjelang Pileg 9 April. Dalam survei tersebut, PDIP menjadi partai dengan perolehan elektabilitas tertinggi.

"PDIP jadi yang tertinggi (19,4 %). Rata-rata sudah pada tahu hasilnya, tapi yang lebih penting adalah alasan memilih parpol. Responden senang dengan tokoh suatu partai, baik di tingkat nasional maupun daerah," ujar Ketua Populi Center, Nico Harjanto, Jakarta, Senin (7/4/2014).

Di posisi kedua disusul Partai Golkar 16,3 %, Gerindra 11,9 %, Demokrat 7,1 %, PKB 5,6 %, PPP 5,5 %, PAN 5,3 %, PKS 4,4 %, Hanura 4,1 %, Nasdem 3,4 %, PKPI serta PBB 1 %.

Nico menyatakan, salah satu alasan PDIP berhasil mendapat elektabilitas tertinggi, karena selama 10 tahun ini menjadi oposisi pemerintahan. Dari hasil survei, menjadi oposisi belum tentu ditinggalkan masyarakat.

"Partai politik paling kritisi terhadap Pemerintahan SBY adalah PDIP. PDIP kan dapat limpahan dukungan sebagai oposisi. Bagi masyarakat, oposisi itu dianggap penting. Partai kalau mau memperkuat penerimaan di masyarakat, lebih baik jadi oposisi yang konsisten. 63 % menyatakan oposisi masih perlu," papar Nico.

Dari semua partai, Nico menyoroti PKS. Partai pimpinan Anis Matta itu dinilai kurang dipercaya masyarakat Indonesia. "Yang tidak bisa dipercaya kerjanya apa yang paling tinggi adalah PKS, lalu disusul Demokrat," katanya.

Survei ini menggunakan metodologi wawancara tatap muka di seluruh 33 provinsi, selama 20-28 Maret 2014. Jumlah sampel adalah 1.492 responden dengan margin of error atau tingkat kesalahan 2,53 %. (Elin Yunita Kristanti)

Baca juga:

Sahabat J&J Klaim Jokowi-JK Pantas Pimpin Indonesia

Blusukan ke Pasar Youtefa di Jayapura, Jokowi Dikawal Ketat

Usai Nyoblos Pileg, Jokowi `Nonton Bareng` di Rumah Megawati

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini