Sukses

Aksi Kampanye Terakhir di Yogya Ricuh, Simpatisan 2 Partai Ribut

Polresta Jogja menepis adanya pengeroyokan massa dari partai tertentu kepada anggota dari partai lainnya.

Liputan6.com, Yogyakarta - Kampanye terakhir di Yogyakarta tak berjalan mulus alias timbul kericuhan. Massa dari simpatisan 2 partai tiba-tiba ribut dan saling serang, karena beredar isu salah satu anggotanya diserang.

Kendati demikian, Polresta Jogja menepis adanya pengeroyokan massa dari partai tertentu kepada anggota dari partai lainnya. Kapolresta Yogyakarta R Slamet Santosa mengatakan, bentrok yang terjadi bukan karena adanya pengeroyokan tetapi kesalahpahaman.

Menurutnya, itu hanya isu adanya satu korban terkapar karena dianiaya dari salah satu massa partai. Ia menegaskan bahwa korban terkapar bukan karena dipukul, tetapi karena jatuh dari kendaraan.

"Isu yang berkembang itu nggak bener. Orangnya yang dikira dianiaya itu sekarang sudah ada dirumahnya. Dan bukan karena dipukul ya, tapi karena jatuh", kata Slamet kepada Liputan6.com Sabtu (05/04/2014).

Slamet juga menjelaskan, korban yang jatuh bukan dari massa simpatisan partai tapi dari warga non partai. "Dan dia bukan simpatisan partai, warga umum biasa. Jadi saya tegaskan bukan simpatisan," papar Slamet.

"Nggak ada yang meninggal hanya luka saja. Andi nama korbannya, itu salah sasaran dan kita bawa ke RS. Dia pengantar bakpia dikira massa PDIP. Lalu muncul isu Andi ini massa PDIP. Saat akan nyerang lagi, kita sudah siap redam dan tidak terjadi bentrok lagi," beber Slamet.

Ia menepis kondisi di Yogya sudah tidak kondusif, karena adanya aksi bentrok antara dua partai. Kondisi saat ini sudah kembali normal. Bahkan pengamanan di Ngabean Yogya sudah berangsur normal. Lalu lintas pun sudah bisa dilalui kembali.

"Isunya nggak benar ya itu. Sekarang kondisinya sudah aman. Pengamanan dikurangi tapi ada beberapa penjagaan. Sudah nggak ada lagi simpatisan yang lewat," tutur Slamet.

Sebelumnya beredar kabar bentrokan terjadi antara masa konvoi simpatisan PDIP dengan sekelompok massa yang membawa mobil dengan simbol GPK. Satu orang yang diduga dari kubu PDIP dikeroyok. Korban luka parah di bagian kepala karena dipukul dengan kayu, batu dan lainya.

Pengamanan Diperketat

Kapolresta Jogja menyiagakan 2 pleton anggotanya untuk berjaga di kawasan Ngabean, Yogya pasca bentrok dua massa simpatisan partai siang tadi.

"Akan dilakukan pengamanan khusus. Pengamanan melibatkan 2 pleton polisi yang akan berjaga hingga kondisi kondusif," ungkap Slamet.

"Ya sampai besok pagi lah. Sampai kondusif. Kita jaga dua pleton ini di Ngabean," tambahnya.

Selain penjagaan, nantinya pihak polresta juga akan melakukan pendekatan persuasif kepada 2 tokoh yang ada di Ngampilan dan di Tamansari, Ngabean.

"Kita sudah lakukan pendekatan di dua tokoh warga di Ngampilan dan Tamansari. Melalui kasat intel," pungkas Slamet.

Lihat Juga:

[VIDEO] Kampanye PAN Ricuh di Mamuju Utara

Demonstran Thailand Ditembaki, Bocah 5 Tahun Tewas

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini