Sukses

LSI: Diterpa Kampanye Negatif, Jokowi Bisa Ditinggal Pemilih

Menurut LSI, pengaruh atas isu-isu negatif yang ditujukan untuk Jokowi sedikit banyak berpengaruh pada Jokowi dan PDIP.

Liputan6.com, Jakarta - Semakin hari perseteruan antara Joko Widodo atau Jokowi dan Prabowo Subianto kian panas. Paling anyar, Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra tersebut dikabarkan mengungkit dana miliaran rupiah bantuan partainya untuk pemenangan Jokowi-Ahok pada Pilkada DKI Jakarta 2012.

Peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Adjie Alfaraby menilai perseteruan itu akan terus terjadi sampai Pemilu Presiden 9 Juli 2014 berlangsung. Kampanye negatif seperti itu akan terus dilancarkan kedua belah pihak.

"Isu itu akan terus bergulir selama pemilu. Masyarakat pasti punya penilaian lain tentang tuduhan itu," ujar Adjie di Kantor LSI, Jakarta, Rabu (2/4/2014).

Ia menjelaskan, pengaruh atas isu-isu negatif yang ditujukan untuk Jokowi sedikit banyak berpengaruh pada Jokowi dan PDIP. Nyatanya, dalam survei LSI, peningkatan elektabilitas PDIP hanya 3%.

"Belum lagi, soal isu lain seperti perjanjian Batu Tulis, ingkar janji Jokowi, korupsi busway, dan lainnya. Itu jelas mempengaruhi," imbuh Adjie.

Lebih bahaya lagi, menurut Adjie, jika isu itu terus diembuskan, maka pandangan buruk terhadap Jokowi bisa terbangun di masyarakat. Sampai akhirnya, masyarakat percaya dengan isu itu dan malah tidak memilih.

"Secara teori harusnya bisa. Kampanye negatif itu akan berujung pada orang percaya, akan mempengaruhi. Pengaruh besarnya, orang akan melakukan perbuatan, tidak memilih misalnya," pungkas Adjie. (Raden Trimutia Hatta)

Baca juga:

Prabowo: Siapa yang Bilang Saya dan Mega Berperang
Seteru Jokowi-Prabowo, Gus Sholah: Biar Nggak Senyap dan Hambar
Dana Prabowo Sokong Jokowi-Ahok Rp 60 M Diungkit, Ahok: Tak Segitu 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini