Sukses

SBY: Peserta Pemilu yang Kalah Tidak Perlu Ngamuk

Presiden SBY mengimbau kepada semua pihak, agar saling menjaga keamanan. Bagi peserta pemilu agar siap menang dan kalah.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengajak semua pihak, agar saling menjaga tidak ada tindakan anarkis selama penyelenggaraan Pileg dan Pilpres 2014. Semua harus siap menang dan kalah.

"Peserta pemilu legislatif (Pileg) dan pemilu presiden (Pilpres) harus siap menang, siap kalah. Yang menang bertenggang rasa, yang kalah tidak perlu ngamuk," kata SBY dalam akun twitternya @SBYudhyono, Selasa (1/4/2014).

Kicauan SBY dalam akunnnya juga menyebutkan, pengalaman penyelenggaran Pilpres 1999 dan sejumlah pilkada langsung, yang sebelumnya berjalan damai, tiba-tiba menjadi anarkis. "Kita harus mencegahnya," kata SBY.

Selain itu SBY juga mengingatkan kepada penyelenggara pemilu, pengawas pemilu dan kepolisian, serta masyarakat perlu aktif mencegah kecurangan pemilu. "Banyak yang bilang ada intimidasi dan paksaan dari sejumlah pejabat daerah."

"Panwaslu harus aktif untuk mengawasi dan mencegahnya. Ada yang curiga institusi intelijen bermain. Silakan jajaran Bawaslu dan masyarakat luas awasi. Lebih baik begitu," tegasnya.

SBY mengajak semua pihak bila mencurigai ada peluang kecurangan, maka menggunakan saluran pengaduan dan pengawasan yang tersedia. "Mari kita gunakan cara demokratis yang diatur undang-undang."

"Polri dan aparat keamanan lainnya harus bekerja penuh --sebelum, selama dan setelah pemungutan suara-- untuk pastikan pemilu tertib dan aman," imbau SBY.

Bagi TNI dan Polri juga diminta berlaku netral saat pemilu berjalan nanti. "Jaga netralitas TNI dan Polri, tidak boleh tergoda kekuasaan. Selama berstatus aktif, TNI dan Polri harus tetap lurus tidak berpolitik," tegas SBY. (Ant/Raden Trimutia Hatta)

Baca juga:

SBY dan Hatta Rajasa Kampanye di Palembang Hari Ini

Jokowi Yakin Menangkan Pemilu di Kampung Halaman SBY

Ini Pesan SBY untuk Umat Hindu yang Rayakan Nyepi

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini