Sukses

Pemilu 2014, Survei CSIS: Banyak Pemilih `Galau`

Banyaknya masyarakat yang belum menetukan pilihan, membuat kontentestasi pemilu legislatif maupun pilpres masih terbuka.

Liputan6.com, Jakarta - Berbagai lembaga survei bak berlomba-lomba mengeluarkan hasil risetnya terkait beberapa kemungkinan yang bisa saja terjadi pada pemilu 2014. Jika ditarik benang merahnya, hasil survei tertuju pada 2 nama terkuat saat ini, yakni Joko Widodo dan Prabowo Subianto.

Tak bisa dipungkiri, elektabilitas keduanya tak bisa ditandingi calon lainnya, seperti Aburizal Bakrie dan Wiranto yang juga sudah menyatakan kesiapannya. Tapi, survei terbaru dari Center for Strategic and International Studies (CSIS), Senin (31//3/2014), menguak fakta berbeda. Banyak pemilih yang belum mementukan pilihannya hingga survei itu selesai dilaksanakan.

'Kegalauan' para pemilih tak hanya terlihat saat ditanya soal memilih partai politik, tapi calon presiden pun banyak pemilih yang belum pasti menentukan pilihannya.

Dalam data yang dirilis CSIC, 45,8% pemilih belum pasti atau masih bisa berubah pilhannya, 42,4% pemilih sudah pasti atau tidak akan mengubah pilihannya, dan 11,8% tidak tahu atau tidak menjawab saat ditanya terkait partai politik yang akan dicoblos pada 9 April 2014.

Mirip dengan pemilih partai politik, banyak pemilih yang belum pasti memilih calon presiden yang sudah muncul saat ini. Hasil survei menyebutkan, 49,7%pemilih masih bisa berubah atau belum pasti memilih, 44,5% sudah pasti atau tidak mengubah pilihannya, dan 5,8% tidak menjawab.

Masyarakat juga belum bisa memastikan siapa sosok tepat bagi para capres yang sudah mendeklarasikan diri. Dari 15 nama yang diajukan, 23,8% menyebut belum punya pilihan. Bahkan, angka itu melampaui perolehan angka Jusuf Kalla (16,3%) yang kini jadi incaran para capres.

Begitu pun saat nama cawapres disodorkan bagi 2 kandidat terkuat, Jokowi dan Prabowo. Sebagai besar masyarakat yang ikut dalam survei tidak tahu sosok yang cocok untuk mendampingi keduanya. Cawapres untuk Jokowi, 27,2% responden mengaku belum punya pilihan. Sedangkan, cawapres untuk Prabowo, 32,1% responden juga belum menentukan pilihan.

"Artinya, kontestasi politik pemilu belum selesai. Serupa dengan pilihan partai, suituasi masih berubah karena 49,7% responden menyatakan, pilihan terhadap presiden ini masih bisa berubah. Karena itu, kontestasi pemilihan capres juga belum selesai," ujar peneliti CSIS Philips J Vermonte.

Survei dilakukan dengan wawancara tatap muka dilakukan di 33 provinsi, berlangsung dari 7  hingga 17 Maret 2014. Jumlah sampel 1.200 dengan margin of error 2.83% pada confidence level 95%.

Pemilihan responden dilakukan secara acak bertingkat dimulai dari tingkat kelurahan, RT, kepala keluarga, dan terakhir responden. Proporsi jenis kelamin adalah 50% pria - 50% wanita, dan proporsi responden desa-kota ditetapkan 50%-50% sesuai data BPS 2011. PDIP mengumumkan pencapresan Joko Widodo 14 Maret 2014. (Rizki Gunawan)

Baca juga:

Survei CSIS: Jokowi Ungguli Prabowo

Survei CSIS: Jusuf Kalla Cawapres Ideal Jokowi dan Prabowo

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.