Sukses

Pemilu, Wasekjen PDIP Minta Masyarakat Waspadai 'Megalomania'

Ia mengkhawatirkan, megalomania itu mengerahkan pasukan-pasukannya untuk mengacaukan Pemilu. Misalnya melalui sistem IT.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyatakan ada dalang pemilihan umum yang mencoba menjadikan pesta demokrasi di Indonesia tidak kondusif. Menurutnya, hal tersebut yang harus segera diungkap.

"Kami dapat informasi dari intelijen, dalang kekacauan Pemilu adalah Bapak Megaloma dan Ibu Nia. Kalau itu bertemu menjadi Megalomania," kata Hasto di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (29/3/2014).

Hasto berujar, megalomania harus secara serius dicermati. Menurutnya, hingga saat ini permasalahan daftar pemilih tetap (DPT) belum terselesaikan dengan baik oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Lebih jauh, Hasto berujar, PDIP, ingin menjadikan pesta demokrasi secara transparan dan memegang teguh prinsip langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil. Ia mengkhawatirkan, megalomania itu mengerahkan pasukan-pasukannya untuk mengacaukan Pemilu. Misalnya melalui sistem IT.

"Pasukan Megalomania itu dapat terjunkan kekuatan antidemokrasi, gunakan sistem IT, atau gunakan dana APBN untuk bujuk pemilih," ujarnya.

Bahkan, Hasto menyebut, PDIP  akan terus mengkritisi persoalan yang dapat mengancam proses demokrasi. Menurutnya, PDIP tidak mau Indonesia bernasib sama seperti Thailand atau Suriah yang bergejolak.

"Karena pemilu yang akan berlangsung adalah masa transisi yang mengandung risiko politik. Kami tidak ingin Indonesia seperti Thailand ataupun Suriah," tandas Hasto.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.