Sukses

Saling Rusak Atribut, Caleg Demokrat Merasa Diadu Domba

Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kota Semarang, mulai menyelidiki perusakan alat peraga kampanye milik Caleg DPR RI dari Partai Demokrat.

Liputan6.com, Jakarta - Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kota Semarang, mulai menyelidiki perusakan alat peraga kampanye milik Caleg DPR RI dari Partai Demokrat, Brahmana. Poster Brahmana yang dipasang di sepanjang jalan Sisingamangaraja rusak disobek senjata tajam.

Poster yang sudah rusak itu lalu digeletakkan di bawah pohon tempat sebelumnya ditempelkan. Sebagian poster foto Brahmana ada yang kemudian ditempeli atau ditutupi gambar caleg Partai Demokrat lain, Agus Hermanto.

Menurut Ketua Panwaslu Kota Semarang Sri Wahyu Ananingsih, penyedikan dilakukan dengan meminta klarifikasi dari pelapor, yaitu Kusriyanto alias Togog warga Candisari. Serta meminta keterangan seorang saksi, yaitu Hery Purnomo dari tim sukses Brahmana.

"Ada 2 kemungkinan. Pertama, perusakan diduga dilakukan anggota masyarakat biasa. Kedua, perusakan diduga dilakukan oleh pelaksana kampanye/caleg lain," kata Ananingsih.

Meski baru tahap penyelidikan, panwaslu sudah menyiapkan jeratan dugaan pelanggaran Pidana Pemilu sebagaimana diatur dalam Pasal 86 ayat 1 huruf (g) UU Pemilu Nomor 8/2012.

Sementara itu, Agus Hermanto menyampaikan bahwa Partai Demokrat merasa sedang diadu domba. Menurutnya sangat janggal jika perusakan dilakukan oleh tim kampanye yang dibentuknya.

"Begini. Saat ini Demokrat sudah mulai turun elektablitasnya. Namun kami tetap optimis, dengan pergerakan yang dilakukan semua caleg. Kami pasang banyak caleg, tentu untuk menambah jumlah suara partai. Masak kita mau perang sendiri?" kata Agus.

Agus merasa perbuatan tersebut dilakukan orang lain yang kemudian meninggalkan jejak seakan itu kegiatan yang dilakukan timnya.

"Saat ini kami butuh dukungan pak Brahmana. Sedangkan atribut saya sendiri juga banyak yang hilang atau berpindah tempat. Kesimpulan saya, kami sedang diadudomba dengan cara tak cerdas," tukas Agus.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini