Sukses

Fahri PKS: PDIP Harus Jelaskan Alasan Megawati Jual Aset Negara

Tak hanya Prabowo Subianto, politisi PKS Fahri Hamzah juga serang Jokowi dan PDIP

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Fahri Hamzah menyatakan, PDI Perjuangan harus bisa menjelaskan alasan Megawati Soekarnoputri semasa jadi presiden pada 2002 silam yang mengeluarkan kebijakan menjual aset-aset negara.

Hal itu dikatakan Fahri terkait 7 kicauannya di akun Twitter pribadinya @fahrihamzah dengan hastag #MelawanLupa pada 19 Maret lalu.

Fahri pun meminta kepada Joko Widodo selaku juru kampanye dan calon presiden dari PDIP untuk menerangkan permasalahan-permasalahan yang diangkat dalam 7 twitnya itu. Kecuali, jika PDIP mengakui, permasalahan mengenai kebijakan-kebijakan semasa Megawati presiden itu adalah sebuah kekeliruan.

"PDIP termasuk Jokowi harus bisa menjelaskan kebijakan (Megawati) itu sekarang. Kecuali diakui itu kesalahan mereka," kata Fahri dalam keterangan tertulisnya, Senin (24/3/2014).

Jika tidak ada penjelasan mengenai itu semua dari PDIP, Fahri khawatir, hal serupa dapat terjadi pada masa kepemimpinan yang baru seandainya Jokowi menjadi presiden. "Sebab kalau memang itu benar berarti bisa akan terulang (oleh Jokowi). Karena kalau divestasi itu ideologi, ya akan diulang. Makanya saya kira itu perlu ditanya," katanya.

Terkait twit-twitnya #MelawanLupa pada 19 Maret lalu itu, Fahri mengungkapkan, bahwa hal itu memang benar adanya, dengan harapan akan ada klarifikasi yang diberikan oleh PDIP. "Saya hanya mengutip tulisan teman dan memang data benar semua. Jangan lupa bahwa Sabam Sirait tokoh PDIP juga ingatkan PDIP soal peristiwa saat mereka berkuasa," kata dia.

"Lagi pula (twit-twit) itu kan sebenarnya status seorang ekonom yang teman saya, Sunarsip. Kemudian saya teruskan," pungkas Fahri. (Anri Syaiful)

Baca juga:

Fahri Hamzah: Marzuki Alie Gagal Menjaga Marwah DPR

Fahri Hamzah PKS: KPK Jangan Pertontonkan Hubungan Gelap Wawan

Fahri: PKS Tak Tertarik Ganti Posisi Gita Wirjawan

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini