Sukses

Kampanye di Museum, Jokowi: Ingin Beda dari yang Lain

Jokowi menilai, metode kampanye yang dilakukan olehnya justru jauh lebih baik dibanding menghimpun massa dalam jumlah besar.

Liputan6.com, Jakarta - Dengan jurkam Joko Widodo, PDIP menggelar kampanye perdana pada Minggu 16 Maret 2014 lalu di Museum Kebangkitan Nasional, Jakarta Pusat. Lantas apa alasan Jokowi melakukan kampanye perdananya di museum tersebut?

"Kalau masih kampanye dengan cara-cara pengumpulan massa, Jakarta kan jadi macet, ganggu orang. Kalau museum justru menjadi patriot trail (jejak patriot), mengikuti jejak sejarah. Dan kemarin yang kita ikuti jejak Kebangkitan Nasional, mulai Budi Oetomo, Kongres Pemuda, Pancasila dan melihat naskah Proklamasi," jelas Jokowi di kawasan Ceger, Cipayung, Jakarta Timur, selasa, (18/3/2014).

Jokowi menilai, metode kampanye yang dilakukan olehnya justru jauh lebih baik dibanding menghimpun massa dalam jumlah besar.

"Semuanya kalau itu diikuti jadi sebuah pembelajaran yang kita sering lupa bahwa negara besar punya jejak sejarah jelas yang itu diperjuangkan. Dan itu jadi sebuah alat kampanye yang mendidik," jelas Jokowi.

Jokowi pun mengaku untuk kampanye selanjutnya di luar daerah pada Sabtu atau Minggu nanti, ia akan kembali mengujungi situs bersejarah.

"Nanti di luar Jakarta juga. Kan banyak situs-situs sejarah, ada patriot heritage. Kita itu ingin tampil beda dengan yang lain," ungkap Jokowi.

PDIP mengawali kampanye rapat umum terbuka dengan rute pertamanya mengunjungi Museum Kebangkitan Nasional atau Museum Budi Utomo dengan juru kampanye calon presiden PDIP Joko Widodo alias Jokowi.

Menurut mantan Walikota Solo itu, sebagai orang yang mendapat mandat untuk maju menjadi calon RI 1 dari keluarga besar Bung Karno, sudah sepantasnya ia mengingat jasa-jasa besar para pejuang pendahulu. (Shinta Sinaga)

Baca juga:

Rhoma Irama Goyang Ribuan Massa PKB di Sragen

KPAI: Libatkan Anak Saat Kampanye, Rentan Jadi Pejabat Bermasalah

Bagi-bagi Uang Saat Kampanye Terancam Pidana

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.