Sukses

Asap Riau Masih Level Bahaya, Kampanye Pemilu Terganggu

Akibat kabut asap, pelaksanaan kampanye di Riau terganggu. Sementara Komunitas Boemi asal Pati menggelar kampanye "anti caleg ndableg".

Liputan6.com, Pekanbaru Akibat pencemaran lingkungan yang disebabkan kabut asap, sejumlah kegiatan pesta demokrasi di Provinsi Riau tahun ini menjadi terganggu. Deklarasi kampanye pemilu damai yang seharusnya dimeriahkan dengan kegiatan pawai politik, pun terpaksa dibatalkan.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Senin (17/3/2014), pembatalan ini disebabkan kualitas udara di wilayah tersebut yang masih pada level berbahaya.

KPUD Provinsi Riau hanya mengadakan deklarasi dalam ruangan di salah satu hotel di Pekanbaru, Riau yang dihadiri pimpinan dan perwakilan partai peserta pemilu.

KPUD Riau khawatir jika kabut asap terus berlanjut, maka tahapan-tahapan pemilu tidak bisa berjalan. Seperti pendistribusian surat suara atau logistik ke seluruh pelosok Riau. Bahkan mengancam penyelenggaraan pemilu legislatif 9 April mendatang.

Hingga Minggu 12 Maret, kabut asap masih terus menyelimuti sebagian wilayah Riau, seperti di Pekanbaru. Meskipun sedikit mulai menipis, namun kualitas udara masih berada pada level berbahaya.

Sementara di Jawa Tengah, ada pemandangan berbeda dalam car free day di Jalan Sudirman, Pati. Di tengah aktivitas berolahraga, sekelompok pemuda bertelanjang dada dan berlumuran lumpur membentangkan spanduk bertuliskan "jangan pilih caleg ndableg".

Sekelompok pemuda yang tergabung dalam Komunitas Boemi ini ternyata tengah mengkampanyekan kepada masyarakat untuk memilih dengan cerdas. Mereka mengajak masyarakat tidak memilih caleg yang tidak peduli dengan lingkungan. Seperti memasang gambar, baliho, spanduk maupun poster di pohon dengan cara dipaku. (Tanti Yulianingsih)

Baca juga:

[VIDEO] Hari Pertama Kampanye, Sejumlah Parpol `Tebar` Tokoh

Kebakaran Lahan Riau, SBY: Ini Masalah Serius Indonesia!

Sudah 63 Orang Jadi Tersangka Pembakar Lahan di Riau

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini