Liputan6.com, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok kembali buka suara soal sosok yang akan menjadi presiden pengganti Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Dia menyebut 2 nama, yakni Jokowi atau Prabowo. Sebab 2 orang itu yang dekat dengan dirinya.
Kepada Jokowi dan Prabowo, Ahok menyarankan apabila salah satu menjadi presiden, maka ia harus memiliki pemikiran mempunyai 2 wakil presiden. Pertama, Wapres yang membantunya mengurus Indonesia. Kedua, wapres yang bertugas mengurus ibukota negara, yaitu Gubernur DKI.
"Saya sih pikir gini, siapapun jadi presiden, Prabowo atau Jokowi, karena 2 itu yang dekat sama saya. Ada hubungan. Dia harus punya pemikiran. Dia punya 2 wapres yang berkantor di Jalan Merdeka Selatan," ujar Ahok di Balaikota DKI Jakarta, Jumat (7/3/2014).
Dia menjelaskan, tidak perlu ada pemisahan antara Presiden dan Gubernur DKI. Apalagi, Jakarta merupakan Ibukota Indonesia yang pembenahannya tidak hanya menjadi tanggung jawab gubernur, tetapi juga presiden.
"Karena hubungan yang dekat. Jakarta kan bisa dibangun karena Bung Karno. Ali Sadikin juga Bung Karno yang dukung. Jadi nggak boleh ada pemisahan seolah-olah Gubernur DKI dan Presiden itu beda," tandas Ahok yang disebut-sebut bakal menjadi cawapres Prabowo itu. (Raden Trimutia Hatta)
Baca juga:
Pengamat: Jokowi-Ahok Capres Cawapres Bakal Jadi Preseden Buruk
Pengamat Australia: Pengganti SBY adalah Jokowi atau Prabowo
Manakala Jokowi-Ahok Tinggalkan Jakarta...
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.