Sukses

Ini Dia Visi Misi Ipar SBY Jika Jadi RI 1

Peserta Konvensi Capres Partai Demokrat hari ini kembali mengikuti Debat Bernegara di Bogor, Jawa Barat.

Liputan6.com, Jakarta Peserta Konvensi Capres Partai Demokrat hari ini kembali mengikuti Debat Bernegara di Bogor, Jawa Barat. Termasuk Pramono Edhie Wibowo yang bersaing dalam tema kesejahteraan rakyat. Kebutuhan pokok, kesehatan dan pendidikan adalah prioritasnya jika terpilih menjadi pemimpin negeri ini.

"Pemenuhan kebutuhan pokok, akses kesehatan dan pendidikan berkualitas yang merata adalah hal yang utamanya akan saya usahakan untuk rakyat," ujar Edhie dalam keterangan tertulisnya, Minggu (2/3/2014).

Edhie menjelaskan, di zaman pasar terbuka sekarang ini, kesejahteraan rakyat bisa diwujudkan jika kerjasama dilakukan dengan negara tetangga. "Tidak ada negara yang benar-benar mandiri. Saling ketergantungan antar bangsa untuk memenuhi kebutuhan rakyatnya tidak bisa dihindari," jelasnya.

"Kerjasama antar negara harus bisa mensejahterakan rakyat kedua belah negara," tegas Edhie.

Terkait dunia pendidikan, anggota dewan Pembina Partai Demokrat, Pramono Edhie berpendapat, sumber daya alam akan habis, sementara sumber daya manusia tidak ada habisnya. Maka itu pendidikan menjadi sangat penting dan prioritas bagi sebuah kemajuan bangsa.

"Sudah waktunya kita menganut sistem pendidikan yang bisa menjadikan Indonesia sebagai bangsa yang kreatif. Sebuah bangsa yang mampu mencipta dan tidak hanya bergantung sepenuhnya atas kekayaan alamnya. Eksploitasi otak merupakan investasi yang tidak ada habisnya," kata Edhie.

Sumber daya alam, lanjutnya, jangan hanya diekspor sebagai bahan mentah. Bahan mentah yang dimiliki Indonesia sebaiknya diolah dan diberi nilai tambah untuk mendapatkan hasil yang optimal. "Sumber daya manusia harus siap, kemampuan berkomunikasi dalam bahasa asing harus ditingkatkan menghadapi pasar bebas," terangnya.

"Saya harap bahasa Inggris bisa dijadikan bahasa sekolah (school language) di kemudian hari," tambah Edhie.

Terkait perdagangan bebas, menurut Edhie, adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari dan harus dihadapi. "Suka tidak suka, siap tidak siap, perdagangan bebas harus kita hadapi. Kita hanya akan mampu berdiri tegar di tengah pasar bebas jika kita mampu mengetahui persis dan kemudian mengolah potensi manusia dan alam Indonesia," jelas Edhie.

Sementara menyikapi 2 kekuatan ekonomi besar dunia, Amerika Serikat dan Republik Rakyat Cina, menurut Edhie, Indonesia tidak boleh tertarik kepada salah satu pihak. "Indonesia harus tetap sebagai jati dirinya. Kita pelajari kenapa Cina butuh Indonesia, kita pelajari kenapa Amerika Serikat butuh Indonesia."

"Untuk kemudian kita sesuaikan hubungan internasional kita setepat-tepatnya terhadap kedua negara adidaya ekonomi tersebut," imbuh Edhie.

Edhie menegaskan, untuk menjadi negara yang mandiri pangan diperlukan peran pemerintah yang solid. Ketersedian pupuk dan bibit harus dijamin pemerintah di kemudian hari.

Debat Bernegara ke-7 ini mengusung tema Hubungan Internasional dan Kesejahteraan Rakyat. Debat yang dimulai pukul 14.00 WIB ini diikuti sekaligus 11 peserta konvensi. Debat Bernegara ini juga dihadiri Ketua Umum Partai Demokrat Soesilo Bambang Yudhoyono, beserta Ibu Ani Bambang Yudhoyono.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.