Sukses

Cara Mematahkan `Dominasi` Jokowi

12 nama yang diusulkan oleh Labrotarium UI tersebut perlu panggung.

Munculnya 12 nama yang berpotensi menjadi pesaing Joko Widodo alias Jokowi dalam survei Laboratorium Psikologi Politik Universitas Indonesia akan memperkaya pilihan rakyat pada Pemilu 2014. Sehingga tokoh-tokoh yang muncul dalam survei itu harus terus diperkenalkan kepada masyarakat.

"Jika nama ini baru dalam kelompok diskusi, saatnya harus didorong kepada masyarakat, bahwa masih banyak tokoh potensial yang telah teruji oleh pakar-pakar," kata pengamat komunikasi politik Universitas Islam Negeri Jakarta Gun Gun Heryanto di Hotel Morrissey, Jakarta, Minggu (29/12/2013).

Masyarakat, kata dia, juga harus mengerti bahwa pemimpin yang berkualitas tidak hanya dilihat dari tingkat elektabilitasnya. Tingginya elektabilitas yang dimiliki Jokowi saat ini karena Gubernur DKI Jakarta itu selalu dinaikkan di tengah masyarakat tanpa adanya varian lain.

"Dari background konstruksi opini publik, politik seperti mandek. Artinnya jika hanya nama Jokowi yang dinaikkan, maka masyarakat tidak punya varian lain," lanjut dia.

Jadi untuk mematahkan dominasi Jokowi dan oligarki politik, Gun Gun mengharapakan 12 nama yang dinilai memiliki kapabilitas menjadi pesaing harus diungkap kepada media.

"Solusinya mendorong nama-nama potensial yang akan dicairkan massal kepada masyarakat. 12 nama yang diusulkan oleh Labrotarium UI tersebut perlu panggung dan momentum memperlihatkan kapasitasnya," ungkap Gun Gun.

Berikut 12 nama yang layak menjadi pesaing Jokowi mernurut survei Laboratorium Psikologi Politik:

1. Tri Rismaharini (7,38 poin),
2. Basuki (7,28 poin),
3. Anies (7,04 poin),
4. Chairul Tanjung (6,43 poin),
5. Abraham (6,42 poin),
6. Ignatius (6,40 poin),
7. Emirsyah (6,32 poin),
8. Chatib (6,30 poin),
9. Eko (6,10 poin),
10. Tri Mumpuni (6,03 poin),
11. Nurdin (5,79 poin),
12. Ahmad Heryawan (5,32 poin).

(Eks)

Baca juga:
Ini 5 Penantang Jokowi yang Diusulkan pada Pilpres 2014
Ini Sebab Tingginya Elektabilitas Jokowi

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini