Megawati: PDIP Jadi Target Serangan Politik

5 Bulan menjelang Pemilu 2014, PDIP merasa menjadi incaran serangan partai lain. Menurut Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, hal itu terbukti dengan ditetapkannya mantan Walikota Surabaya Bambang DH sebagai tersangka.

"Ya sudah tahulah, PDIP kan partai perjuangan, kadang ada hal begitu (serangan politik). Kami ini kan di luar pemerintahan. Sepertinya kami dijadikan target," ujar Mega di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Senin (9/12/2013).

Ketika masalah hukum Bambang DH kembali dimunculkan ke muka publik, lanjut Mega, dirinya menyesalkan terjadi tebang pilih dalam penuntasan suatu kasus. "Saya selalu katakan kenapa sih tebang pilih. Hal yang sekarang terjadi, itu yang saya ingatkan kader PDIP di mana pun mereka berada," kata Mega.

Walau demikian, Mega meminta agar kader-kadernya terus melaksanakan program Trisakti. "Intinya program yang disampaikan itu Trisakti, berdaulat dalam ekonomi, berdikari dalam politik, dan berkepribadian dalam budaya, cara itulah yang jadi dasar," papar Mega.

Bambang terjerat kasus gratifikasi jasa pungut pajak daerah kepada DPRD Surabaya tahun 2007 senilai Rp 720 juta. Dalam kasus itu, Bambang telah ditetapkan sebagai tersangka setelah menjalani pemeriksaan pada 27 November 2013 lalu.

Bambang dianggap bersalah karena memberikan persetujuannya untuk memenuhi permintaan insentif pimpinan DPRD Kota Surabaya, Musyafak Rouf. Penyidik Subdirektorat Tindak Pidana Korupsi Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Jatim tidak menahannya karena dinilai kooperatif.

Peningkatan status Bambang menjadi tersangka terjadi tak lama setelah, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama atau Ahok memperhitungkan nama Bambang menjadi pasangannya, bila Jokowi maju capres pada 2014. (Mut/Sss)