Sukses

Gerindra: Dulu Mega-Prabowo, Kini Prabowo-Jokowi

Partai Gerindra yakin, PDIP tak akan menolak tawaran untuk mengulang kembali koalisi yang dulu sempat terjadi saat Pilpres 2009.

Joko Widodo tengah menjadi primadona dalam bursa capres 2014. Gubernur DKI Jakarta yang akrab disapa Jokowi ini pun kini menjadi rebutan banyak partai politik, termasuk Partai Gerindra. Kehadiran Jokowi diharapkan mampu menjodohkan kembali Partai Gerindra dan PDIP pada pilpres 2014 mendatang.

Partai Gerindra yakin PDIP tak akan menolak tawaran untuk mengulang kembali koalisi yang dulu sempat terjadi saat Pilpres 2009. Saat itu, Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto didaulat menjadi calon wakil presiden dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Kini, Jokowi diharapkan dapat mendampingi Prabowo yang berniat melaju sebagai capres.

"PDIP kan koalisi Gerindra, sama-sama mencalonkan Mega-Prabowo pada 2009, hubungan selalu terjaga baik. Pada dasarnya PDIP-Gerindra masih jadi koalisi dalam melakukan perubahan," kata anggota Dewan Pembina Partai Gerindra Martin Hutabarat di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (23/7/2013).

"Gerindra kan yang mendukung Jokowi. Ikut menjadikannya Gubernur," imbuhnya. Dia menyatakan, partainya turut bangga jika kini Jokowi dielu-elukan masyarakat hingga elektabilitasnya sebagai capres terus menanjak tajam. "Ternyata kami tidak sia-sia untuk menjadikannya (gubernur)."

Namun sebelum menjadikan Jokowi sebagai pendamping Prabowo, Gerindra tetap menunggu hasil dari pemilihan legislatif. Partai berlambang burung garuda ini ingin memantau keinginan masyarakat. "Apakah bisa menerima Jokowi yang baru jadi Gubernur untuk dicalonkan jadi Cawapres?" ujarnya.

Saat ini pun komunikasi antara Partai Gerindra dan PDIP tetap terjalin secara intensif, khususnya terkait rencana peminangan Jokowi ini. "Dengan Jokowi, seperti orang dalam satu rumpun," pungkas Martin.

Sebelumnya Sekretaris Jendral PDIP Tjahjo Kumolo menyatakan, partainya siap berkoalisi. PDIP tak lagi 'bernafsu' menjadi partai oposisi. "Namanya politik, mana yang terbaik," kata Tjahjo 10 Juni 2013 lalu. (Ndy/Ism)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.