Sukses

Hanura: Koalisi dengan Rakyat Lebih Baik Ketimbang Parpol

"Kalau banyak berkoalisi partai lain tidak ada jaminan mengubah Indonesia. Karena itu kami tak mau berkoalisi tak ada kompromi," kata Hary.

Partai Hanura telah mendeklarasikan Wiranto dan Hary Tanoesoedibjo sebagai Capres dan Cawapres dalam Pemilu 2014 mendatang tanpa berkoalisi dengan partai lain. Ketua Dewan Pertimbangan Partai Hanura, Hary Tanoesudibjo beralasan deklarasi dengan rakyat lebih baik ketimbang koalisi dengan partai lain.

Ia menuturkan memimpin bangsa Indonesia ke depan tidak perlu berkoalisi dengan partai politik mana pun. Menurutnya yang diperlukan adalah berkoalisi dengan rakyat. Lantaran, koalisi akan memunculkan kompromi politik sehingga akan sulit untuk merubah kehidupan bangsa untuk menjadi lebih baik.

"Kalau banyak berkoalisi dengan partai lain tidak ada jaminan mengubah Indonesia. Karena itu kami tak mau berkoalisi karena kami tak mau kompromi." kata Hary Tanoe sapaan akrabnya saat buka puasa bersama di Kantor DPP Partai Hanura, Jakarta Pusat, Sabtu (20/7/2013).

Karena itu, Hary yang juga merangkap sebagai Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) Partai Hanura itu menjelaskan, partainya menekankan kerjasama antar kader untuk memenangkan pemilihan umum tahun 2014 mendatang.

"Diperlukan militansi, kerja keras, kerja cerdas, kerja sama yang naik antar pengurus karena tujuan kita sama mau menang," tegas Hary.

Disisi lain, Ketua Fraksi Hanura DPR Syarifuddin Suding menuturkan langkah Hanura untuk tidak mau berkoalisi dikarenakan melihat kondisi pemerintah saat ini yang penuh dengan koalisi parpol namun tidak membuat pemerintahan berjalan efektif.

"Itu benar. Karena contohnya saat ini saja jadi kita saling menyandera satu dengan yang lainnya. Lihat saja di Amerika Serikat tidak ada koalisi antara Demokrat dengan Republik. Mereka berjuang sesuai dengan visinya," jelas Suding.

Suding yang juga anggota Komisi III DPR itu menjelaskan meski pun langkah Hanura dalam hal pencapresan banyak dipertanyakan oleh beberapa kalangan, termasuk para pengamat karena hal itu keluar dari pakem poilitik. Tetapi, Hanura ingin memberikan contoh yang baik dalam pendidikan politik di Indonesia.

"Karena itu kita harus percaya diri untuk memenangkan pemilu mendatang. Ya minimal target kami adalah 3 besar. Meski pun setiap parpol berharap menjadi pemenang," imbuh Suding.

Namun, Ia menegaskan jika nantinya pasangan Partai Hanura memenangkan pilpres bukan berarti semua kabinetnya berasal dari Partai Hanura. Partainya juga akan menempatkan orang-orang yang memiliki kapabilitas dan kapasitas sesuai bidangnya untuk duduk di dalam kabinet pemerintahan mendatang.

"Dengan demikian hal itu tidak seperti sat ini. Antara yang profesional mau pun tidak profesional masuk semua ke dalam kabinet. Dan itu akan menjadi malapetaka bagi Indonesia," tukas Suding. (Adi)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.