Liputan6.com, Jakarta - Pasca-gelaran Pilpres 2014, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto terlihat renggang dengan kader PDIP Joko Widodo atau Jokowi yang juga menjadi Presiden terpilih periode 2014-2019.
Padahal sebelumnya, Jokowi didukung penuh oleh Gerindra dan PDIP saat Pilgub DKI 2 tahun silam. Prabowo bahkan pernah menjadi cawapres mendampingi Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri pada Pilpres 2009.
Melihat hal tersebut, Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Ahmad Basarah mengaku ingin hubungan mereka kembali 'akur' seperti saat sebelum Pilpres 2014 digelar, dengan kesediaan Prabowo mau menemui Jokowi.
"Kami berharap Pak Prabowo mau menemui Pak Jokowi. Itu akan menguji sikap kenegarawanan Pak Prabowo (usai kalah pilpres)," kata Basarah saat dihubungi di Jakarta, Selasa (14/10/2014).
Basarah pun berujar, sekalipun Prabowo dengan Jokowi maupun Megawati terlihat renggang, namun secara umum antara PDIP dengan Gerindra tidak ada masalah.
Maka dari itu, Basarah menambahkan, sebaiknya ketika pilpres telah usai maka ketegangan yang sempat terjadi karena kontestasi politik itu tak terjadi lagi.
"Kami merasa tidak ada masalah dengan Gerindra dan Pak Prabowo. Pilpres itu hanya sekadar kontestasi bukan peperangan, jadi begitu kontestasi selesai maka semua sudah selesai," tandas Wasekjen PDIP.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.