Sukses

Alasan PKB Walk Out: Ada Setting-an di Sidang Paripurna

Ketua DPP PKB Marwan Jafar mengatakan proses Rapat Paripurna DPR itu telah berlangsung sangat tidak demokratis.

Liputan6.com, Jakarta Anggota DPR dari Koalisi Indonesia Hebat yang terdiri dari PDIP, Nasdem, PKB dan Hanura memilih walk out dari Rapat Paripurna pimpinan DPR periode 2014-2019 karena kecewa.

Ketua DPP PKB Marwan Jafar mengatakan proses rapat itu telah berlangsung sangat tidak demokratis. Sehingga pihaknya memilih keluar. Dia bahkan menduga kuat ada setting-an dalam sidang tersebut.

"Kami sudah memperhitungkan itu secara masak, karena kondisi tidak kondusif ada setting-an sehingga ada forum tidak demokratis," ujar Marwan usai walk out di Ruang Nusantara IV Gedung DPR, Jakarta, Kamis (2/10/2014).

Apalagi kata dia, sistem paket dalam menentukan pimpinan di DPR tersebut ditempuh dengan cara yang tidak demokratis. "Saya yakin akan ada perubahan konstelasi politik, ini kan ada yang tidak benar dalam demokrasi seolah dipaksakan," tandasnya.

Senada dengan Sekretaris Jenderal Partai Nasdem Patrice Rio Capella. Dia mengatakan sidang telah mementingkan kelompok, bukan rakyat.

"Saya tidak melihat sidang ini mementingkan demokratis, tapi lebih kepada kepentingan kelompok," sesal Sekjend Partai NasDem Patrice Rio Capella.

Rio pun mempertanyakan soal tata tertib pemilihan yang seharusnya dibuat pada periode sekarang dan bukan pada periode tahun 2009-2014 lalu. "Makanya hasilnya sekarang tidak demokratis, kita pilih walk out," ujar Capella.

"Apalagi, saya tidak melihat sidang ini mementingkan demokratis tapi lebih kepada kepentingan kelompok," sambungnya.

Dalam Sidang Paripurna yang berlangsung Kamis dini hari, sejumlah partai antara lain Golkar, Gerindra, Demokrat, PAN, PKS, PPP satu suara.

Seluruh partai itu mengusung Setya Novanto sebagai Ketua DPR, dengan empat Wakil Ketua DPR yakni Fadli Zon, Agus Hermanto, Taufik Kurniawan, dan Fahri Hamzah

Sementara itu PKB, Hanura, PDIP, Nasdem "walkout" dari dalam sidang paripurna karena merasa pimpinan sidang yakni politisi Golkar Popong Otje Djunjunan tidak demokratis, karena tidak mempersilahkan anggota untuk berbicara.

Dengan "walkout"-nya empat partai, otomatis hanya ada satu paket usulan pimpinan DPR. Pimpinan DPR sementara Popong lantas mengesahkan paket Pimpinan DPR tersebut tanpa kehadiran PDIP, PKB, Nasdem dan Hanura. Paket itu pun disetujui seluruh partai yang tersisa di dalam ruang Sidang Paripurna.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.